Setelah melalui berbagai tahapan dan proses panjang, program bantuan modal usaha (Banmod) Pemerintah Kota Kediri tahun 2023 kini telah memasuki tahap verifikasi akhir. Sejak dibuka pendaftaran bulan Februari hingga Maret lalu, Dinas Perdagangan dan Perindustrian mengumumkan sebanyak 17.080 orang telah mendaftarkan diri sebagai calon penerima bantuan.
Kepala Disperdagin Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani saat dikonfirmasi Sabtu (1/7) menuturkan program yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau tersebut memang harus melalui tahapan yang cukup panjang. Hal ini bertujuan untuk memastikan calon penerima bantuan modal benar-benar tepat sasaran. Dari total pendaftar dan setelah melakukan proses skoring berdasarkan data isian, Wahyu melanjutkan 11.473 pendaftar dengan skor tertinggi terpilih untuk memasuki tahap survey.
“Survey lapangan telah kita lakukan tanggal 15 Maret hingga 31 Mei lalu, hasilnya diketahui 10.204 pendaftar memenuhi syarat dan 1.269 orang dinyatakan tidak memenuhi syarat atau gugur,” terang Wahyu.
Selanjutnya dari jumlah tersebut, sebanyak 6.666 orang dengan skor tertinggi akan diambil dan masuk dalam daftar calon sementara penerima bantuan modal tahap pertama. Sedangkan sisanya sebanyak 3.538 orang akan diusulkan menjadi daftar calon sementara penerima banmod tahap kedua.
“Setelah melakukan rapat koordinasi penyusunan daftar calon sementara penerima banmod Sabtu (10/6) lalu, sesuai pagu anggaran bantuan maka kita ambil 6.666 orang menjadi daftar calon sementara penerima banmod tahap pertama,” jelasnya.
Wahyu menambahkan, Disperdagin bahkan membuka layanan aduan masyarakat di masing-masing kelurahan. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat terlibat langsung dan ikut dalam proses validasi dan verifikasi calon penerima bantuan modal.
“Tanggal 14 Juni lalu sudah kita kirimkan data 6.666 orang tersebut ke kelurahan masing-masing. Kita juga buka aduan sampai tanggal 27 Juni 2023. Dengan harapan di tahap verifikasi akhir ini ada tanggapan dari kelurahan dan masyarakat terkait kebenaran identitas calon penerima, apakah benar warga kelurahan tersebut atau dicurigai tidak punya usaha, dll,” ungkapnya.
Sejak dibuka hingga Rabu (28/6), Disperdagin mencatat ada 27 aduan masyarakat yang disampaikan melalui media sosial maupun WA. Seluruh aduan tersebut dijelaskan Wahyu, sudah ditindaklanjuti dengan mengecek ulang kondisi calon penerima. Hasilnya, terdapat 22 calon pendaftar yang dicoret atau digugurkan dari daftar calon penerima.
Adapun rincian calon penerima yang dicoret yaitu 2 orang memiliki usaha yang sama dengan penerima banmod tahun 2022, 2 orang meninggal dunia, 10 orang domisili sudah pindah ke luar Kota Kediri, 2 orang tidak mempunyai aktivitas usaha, 5 orang masih satu rumah dengan calon penerima lainnya dan 1 orang yang lokasi usahanya berada di luar Kota Kediri. Selain 22 orang tersebut, Disperdagin juga mencoret 27 calon penerima karena usianya sudah melebihi 64 tahun per 5 Maret 2023 (hari terakhir pendaftaran).
“Dengan demikian total calon penerima yang digugurkan dari 6.666 daftar calon sementara penerima banmod tahap pertama adalah 49 orang. Untuk menyikapi hal tersebut, kemudian dipilih 49 orang urutan teratas dari daftar calon penerima banmod tahap kedua sehingga jumlah calon penerima banmod tahap pertama yang diusulkan kepada Walikota Kediri tetap 6.666 orang, sedangkan tahap kedua sebanyak 3.489 orang” jelas Wahyu.
*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri*