Demi mewujudkan UMKM Kota Kediri agar naik Kelas, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Tenaga Kerja (Dinkop-UMTK) Kota Kediri melakukan kurasi produk UMKM binaan bertempat di Hall Kampus 2 Universitas Nusantara PGRI Kediri, Selasa (4/7). Kurasi produk sendiri merupakan sebuah proses penyeleksian terhadap produk UMKM yang terdaftar sebelum produk tersebut dapat dinaikkan kelasnya. Dengan kurasi ini maka setiap produk memiliki standar mutu dan kelayakan untuk konsumen.
Sebanyak 125 pelaku UMKM Kota Kediri mengikuti kegiatan tersebut. 9 kurator dari Rumah Kurasi dihadirkan untuk melakukan uji produk yang terdiri dari 6 kurator pangan dan 3 kurator non pangan. Kriteria penilaian dalam kurasi meliputi kualitas produk, proses produksi, bahan baku, product knowledge, kemasan produk dan harga, serta legalitas atau izin telah diberikan dari sebuah departemen yang berwenang.
Kepala Dinkop-UMTK Kota Kediri, Bambang Priambodo dalam sambutannya mengatakan, pemerintah selalu hadir dalam pembinaan dan pendampingan agar UMKM dapat berkembang dan bersaing di pasar global. "Pemerintah beserta berbagai pihak yang membantu telah melakukan banyak upaya pembinaan dan pendampingan kepada pelaku UMKM agar dapat bersaing di pasar global. Jadi jika tidak dimanfaatkan dengan baik akan mubazir pastinya oleh peserta," ucapnya.
Di era modern yang serba cepat seperti sekarang, Bambang menyebut kemampuan digital marketing merupakan hal yang sangat penting dimiliki saat ini bagi pelaku UMKM. Pihaknya juga telah melakukan pelatihan mengenai digital marketing kepada pelaku UMKM.
Oleh karena itu, setelah semua diberikan ia menginginkan para pelaku UMKM harus dapat mengembangkan usahanya secara mandiri. "Yang kami inginkan setelah memberikan pembinaan, pelatihan, pendampingan mereka bisa mengembangkan usaha mereka tanpa terlalu menggantungkan semuanya ke pemerintah," ungkapnya lebih lanjut.
Sementara itu Direktur Rumah Kurasi, Setyohadi menjelaskan Rumah Kurasi saat ini sudah menjadi platform untuk membantu dan menangani pengembangan UMKM di seluruh Jatim, bahkan Indonesia. Proses menjaga nilai serta mengelola produk UMKM melalui kegiatan kurasi supaya dapat dikembangkan. "Melalui kurator kami nantinya akan memeriksa produk-produk dan memberikan solusi jika memiliki kendala dalam mengembangkan produk kepada pelaku UMKM," tuturnya.
"Jadi kita tahu produk mereka kurangnya di mana, bisa dibenahi. Tidak hanya itu, kita juga membantu dalam pengembangan produk, kualitas dan kuantitasnya," imbuhnya.
Lebih lanjut setelah melakukan kurasi produk, Setyohadi berharap produk UMKM Kota Kediri menjadi produk yang menarik hingga mampu bersaing di pasar modern. "Nanti setelah kegiatan ini mungkin kita menemukan produk yang layak untuk di ekspor akan kami bawa ke Jepang pada bulan September nanti," pungkasnya.
Dinas Komunikasi Dan Informatika Kota Kediri