Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menandatanganani komitmen percepatan penurunan stunting melalui perwujudan kelurahan new zero stunting di Kota Kediri, Senin (17/10) di Grand Surya. Selain Wali Kota Kediri penandatanganan juga dilakukan oleh Ketua TP PKK Kota Kediri, Forkopimda, Sekretaris Daerah dan stakeholder terkait. Penandatanganan dilakukan dalam acara Rembuk Stunting Tingkat Kota Kediri tahun 2023.
"Kita sudah bersepakat untuk menurunkan angka stunting di Kota Kediri. Saya mengajak seluruh stake holder untuk memikirkan secara detail menurunkan angka stunting. Kita siapkan strategi yang baik untuk mengatasi hal ini," ujarnya.
Wali Kota Kediri menjelaskan kasus stunting ini hampir terjadi di seluruh kelurahan. Namun ada 10 kelurahan yang menjadi lokus zero stunting. Yakni, Kelurahan Blabak, Kelurahan Banaran, Kelurahan Betet, Kelurahan Bangsal, Kelurahan Pesantren, Kelurahan Tamanan, Kelurahan Ngadirejo, Kelurahan Jagalan, Kelurahan Dandangan, dan Kelurahan Mrican. Berdasarkan data e-PPGBM hasil verifikasi dan validasi data Februari 2023, jumlah stunting Kota Kediri tahun 2022 mencapai 941 balita. Sebaran kasusnya didominasi Kecamatan Kota. Lalu setelah mendalami data yang masuk telah terjadi pergeseran. Dimana dulu stunting identik dengan keluarga ekonomi menengah ke bawah, kini banyak ditemukan anak stunting berasal dari keluarga ekonomi mampu. "Setelah kita dalami ini dari perilaku atau life style yang kurang sehat. Jadi perilaku ini sangat mempengaruhi. Saya berharap program di PKK dan Prodamas bisa mengubah perilaku hidup sehatnya masyarakat di setiap kelurahan," jelasnya.
Abdullah Abu Bakar menambahkan, penyelesaian masalah stunting ini tidak bisa cepat. Harus melalui proses yang cukup panjang. Maka dari itu program yang dilakukan harus bisa sustain. Masyarakat juga terus diberikan pemahaman mengenai gizi yang harus diberikan kepada anak. "Penyelesaiannya tidak bisa hari ini kita intervensi besok langsung zero stunting. Saya ingatkan saat rembuk warga tolong PMT ini tidak diisi dengan biskuit ataupun wafer. Berikan makanan bergizi bagi anak-anak Kota Kediri," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengatakan saat ini program penyelesaian stunting di Kota Kediri sudah lebih terarah dan tertata. Program yang dilakukan melibatkan seluruh OPD dan juga UNICEF. Melalui Prodamas juga telah diberikan pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita di Kota Kediri. "Mohon dengan sangat kepada seluruh tim kita bisa berikan action yang tepat dan jelas. Jangan sampai kita salah memberikan treatment. Saya titip pesan Prodamas diwujudkan dalam program orientasi PMBA," ungkapnya.
Rembuk stunting ini menghadirkan dua narasumber. Yakni, Tim Ahli Local Governance Capacity Building for Acceleration of Stunting Reduction regional 3 Surabaya Yudhi Anggoro dan Nutrition Officer UNICEF Karina Widowati. Turut hadir, Kepala OPD terkait, lurah sasaran prioritas stunting, perwakilan camat, komunitas dan organisasi kemasyarakatan pendukung percepatan penurunan stunting Kota Kediri.