Kunjungan ibu hamil beresiko untuk cegah stunting kembali dilakukan. Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar mengunjungi lima kediaman para ibu hamil yang memiliki resiko sekaligus juga balita-balita yang memiliki gizi kurang, Jumat (11/8). Ibu hamil dan balita yang dikunjungi yakni warga Kelurahan Tamanan, Bandar Kidul, Campurejo, Banjarmlati, dan Lirboyo.
Ketua TP PKK Kota Kediri mengungkapkan bahwa di Kota Kediri ini cukup banyak kasus gizi kurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan edukasi tentang pola makan di rumah untuk para orang tua. Karena pola makan yang salah tidak bisa diselesaikan hanya dengan bantuan pemberian makanan tambahan namun harus diubah dari pola makan keluarga.
Untuk Dinas Kesehatan, Ketua TP PKK Kota Kediri memberikan saran agar digalakkan kembali orientasi Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Tujuannya agar para ibu yang belum tahu edukasi tersebut bisa mengetahuinya. Memang tugas orang tua yang memiliki balita harus fokus terhadap apapun yang masuk dalam perut si anak. Karena hal itu yang menjadi kunci tumbuh kembang anak. "Pemberian makan itu 3 kali sehari, diberi kudapan 2 kali, selain itu waktu tidur dan main anak juga harus cukup," terangnya.
Bunda Fey juga berpesan kepada para ibu hamil untuk rajin periksa kehamilannya ke fasilitas kesehatan terdekat secara rutin. Agar bisa terdeteksi jika terjadi hal-hal yang beresiko. Harapannya ibu-ibu dapat melahirkan dengan selamat dan bayinya pun sehat. Para ibu hamil ini juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan bidan wilayahnya dan puskesmas terdekat.
Saat ditemui, Nur Aini ibu hamil yang memiliki resiko ini menceritakan tentang kehamilannya. Kehamilannya ini merupakan yang pertama baginya dan sangat ditunggu setelah menikah di bulan November tahun lalu. Selama kehamilan mengalami mual, pusing seperti ibu hamil pada umumnya. Di usia kandungannya yang menginjak 3,5 bulan kondisi tubuhnya mulai bisa menyesuaikan dan stabil.
Nur Aina melanjutkan berdasarkan pemeriksaan atau kontrol setiap bulannya bayi yang ada dalam kandungannya tumbuh dengan sehat. Namun Nur Aini mengaku memiliki berat badan kurang sehingga dikategorikan sebagai ibu hamil beresiko. "Berat badan saya kurang tadi sama Bunda Fey disarankan untuk selalu makan makanan sehat dan rutin untuk periksa kehamilan," tutupnya.
Pada kunjungan ini para ibu hamil dan balita yang mengalami gizi kurang diberikan bingkisan buah dan bahan makanan sehat seperti telur, kacang hijau dan lainnya.