Ikuti Arahan Kemendagri, Pemkot Kediri Siap Mendukung Implementasi Pendidikan Pancasila di Sekolah

berita | 06/09/2023


Pemerintah RI memiliki wacana untuk mengajarkan kembali pendidikan pancasila di satuan sekolah. Sebagai langkah awal, Kementerian Dalam Negeri mengundang seluruh pemerintah pusat dan daerah untuk mengikuti webinar yang diselenggarakan melalui zoom meeting, Rabu (6/9). Webinar mengangkat tema ‘Peran Pemerintah Daerah Dalam Mendukung Penerapan Pendidikan Pancasila Di Satuan Pendidikan’. 

Materi disampaikan oleh narasumber dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Universitas Padjajaran serta Kemendikbud Ristek. Dalam webinar ditekankan pentingnya pendidikan pancasila yang berguna untuk membentuk karakter pelajar serta implementasi pendidikan pancasila di satuan pendidikan. Selain itu, pancasila sebagai paradigma dan falsafah apabila diterapkan lebih mendalam oleh generasi muda akan mampu membawa bangsa Indonesia pada kemajuan peradaban bagi segala masa termasuk di era industri 5.0. Hal tersebut disampaikan Drajat Wisnu Setyawan, Direktur Bina Ideologi Karakter dan Wawasan Kebangsaan Kementerian Dalam Negeri saat membuka kegiatan.

 

“Webinar ini sangat penting sebagai persiapan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pendidikan pancasila di satuan pendidikan. Dalam pendidikan pancasila, kita bisa belajar dan mengetahui apa saja nilai-nilai yang terdapat pada pancasila dan cara untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.

 

Drajat Wisnu Setyawan menambahkan pendidikan pancasila sangat penting untuk warga Indonesia sebagai pondasi dasar membentuk karakter dan sekolah menjadi salah satu lingkungan yang tepat sebagai sarana untuk berlangsungnya kegiatan pendidikan pancasila sejak usia dini. “Sekolah memiliki peran dan harus memberikan dorongan kepada peserta didik agar berperilaku dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai yang terdapat dalam pancasila,” ujarnya. 

 

Pengembangan moral dan karakter peserta didik di lingkungan sekolah menjadi hal yang wajib dilakukan agar terbentuk moral dan karakter peserta didik yang baik serta menjadi generasi yang sesuai dengan nilai- nilai dalam karakter pancasila. “Dalam hal ini pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggungjawab untuk memelihara, mengembangkan, mengaktualisasikan nilai-nilai pancasila dalam segala aspek berbangsa dan bernegara. Pemerintah pusat bersama pemda serta seluruh stakeholder dan masyarakat harus bersinergi bersama untuk senantiasa membudayakan pancasila melalui pendidikan pancasila di semua lingkungan dari segala tingkatan,” imbunya. 

 

Merespon hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Anang Kurniawan menyambut baik dan mendukung implementasi pendidikan pancasila di satuan pendidikan di Kota Kediri. Bahkan Anang menyebut Kota Kediri sudah menerapkan pendidikan pancasila di satuan pendidikan mulai jenjang PAUD, Kelompok Bermain, TK, SD, SMP dan kesetaraan. “Saat ini pendidikan pancasila tidak hanya disampaikan oleh guru PPKN, tetapi dilaksanakan oleh semua guru mata pelajaran. Untuk itu, sesuai ketentuan dari Kemendikbud, Dinas Pendidikan Kota Kediri melakukan bimbingan serta pendampingan kepada satuan pendidikan agar mereka bisa melaksanakan projek penguatan profil pelajar pancasila dalam bentuk bimtek, workshop dimasing-masing jenjang,” ujarnya.

 

Disamping itu, monitoring dan evaluasi juga dilakukan oleh Dinas Pendidikan kepada satuan pendidikan untuk memberikan bimbingan kepada kepala sekolah dan guru. Selain itu, ada pula rapat koordinasi antara Dinas Pendidikan, pengawas dan kepala sekolah terkait pelaksanaan pendidikan pancasila. Terkait Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila yang telah diluncurkan BPIP dan Kemendikbud Ristek, Anang menuturkan Dinas Pendidikan masih menunggu dan akan mengkaji sebelum buku tersebut diimplementasikan di sekolah.

 

Anang berharap dengan implementasi pendidikan pancasila di sekolah dapat membentuk karakter siswa yang berasaskan pancasila, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.