Guna mensukseskan implementasi sekolah inklusi di semua satuan pendidikan, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan menggelar workshop pendampingan bagi guru pendamping khusus (GPK), Rabu (22/5). Bertempat di Aula Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan, kegiatan ini menghadirkan 150 guru PAUD hingga SMP se-Kota Kediri.
Anang Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan saat dikonfirmasi mengatakan untuk mewujudkan pendidikan inklusi butuh proses panjang dan tekat yang kuat dalam melakukan perubahan di sistem pendidikan. Mulai dari sosialisasi, kebijakan, perencanaan dan penyelenggaraaan kolaboratif.
"Dalam proses kolaboratif diperlukan guru yang mampu mendampingi anak berkebutuhan khusus dalam pendidikan inklusi. Guru harus mampu berperan sebagai pembimbing dan menjadikan anak berkebutuhan khusus berkembang kepribadiannya secara optimal," tuturnya.
Untuk itu, Anang menambahkan pendampingan bagi guru pendamping khusus (GPK) ini bertujuan memberikan pemahaman dan keterampilan dasar dalam menangani anak berkebutuhan khusus. Adapun narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini yakni Tim Pokja Inklusi Dinas Pendidikan dan Unit Layanan Disabilitas (ULD) Sidoarjo. "Kita hadirkan narasumber di sini untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi guru agar mampu memberikan layanan pendidikan yang maksimal baik untuk siswa yang berkebutuhan khusus maupun siswa reguler," jelasnya. Tidak hanya itu, para guru juga akan diberikan pemahaman untuk melakukan modifikasi dan penyesuaian kurikulum.
Digelarnya kegiatan ini sekaligus melaksanakan amanat Pergub Jatim No. 30 Tahun 2018 Pasal 6 yaitu Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya menyediakan guru pembimbing khusus yang dapat memberikan program pendidikan individual bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Sebagai informasi, di Kota Kediri sekolah inklusi sudah diimplementasikan di semua jenjang pendidikan mulai tingkat Kelompok Bermain (KB) hingga SMP. Dengan rincian 49 KB, 51 TK, 17 SD negeri/swasta dan 13 SMP negeri/swasta.
Anang berharap melalui kegiatan ini para guru pendamping dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik. Menyusun program pembelajaran, memodifikasi bahan ajar serta melakukan evaluasi program pembelajaran.
Sementara itu, Emil salah satu guru pendamping dari TK Pemwilda memberikan kesannya saat mengikuti workshop. "Dengan adanya pendampingan kita jadi mengerti bagaimana cara mengidentifikasi dan mengkondisikan anak yang berkebutuhan khusus," jelasnya.
Emil berharap kegiatan ini bisa menambah khasanah ilmu para guru pendamping sehingga bisa menyiapkan metode dan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri