Pj Wali Kota Kediri Zanariah silaturahmi dan halal bihalal bersama Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kota Kediri, Senin (13/5). Bertempat di Gedung Serbaguna Kelurahan Pakunden, acara ini diikuti 643 anggota IGTKI dari 119 lembaga yang ada di Kota Kediri.
"Walaupun Bulan Syawal sudah berlalu tak ada salahnya hari ini kita saling maaf memaafkan. Atas nama prinadi dan Pemerintah Kota Kediri saya sampaikan mohon maaf lahir dan batin. Semoga silaturahmi kita semakin terjalin erat," ujarnya.
Zanariah mengungkapkan pendidikan anak usia dini termasuk taman kanak-kanak merupakan bagian dari upaya penyiapan generasi emas yang memiliki kekuatan dan ketangguhan karakter. Sejalan dengan kurikulum merdeka yang menekankan pembelajaran karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada kemampuan literasi dan bernalar. Maka pelaksanaan pendidikan harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik. Anak-anak harus bisa tumbuh dan berkembang sesuai bakat, minat, dan potensi dirinya. Demi mewujudkannya maka perlu dipastikan anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Berdasar para ahli hal tersebut bisa dimulai dari perkembangan beberapa aspek. Diantaranya, perkembangan nilai aspek dan moral, perekmbangan aspek fisik dan motorik, perkembangan aspek kognitif, perkembangan aspek bahasa, perkembangan aspek sosial emosional dan perkembangan aspek seni. "Keenam perkembangan ini mulai menjadi landasan untuk pendidikan berkelanjutan di sekolah dasar hingga pendidikan tinggi sehingga mendukung nilai IPM. Paling penting sekarang kita menanamkan karakter. Nilai angka itu belakangan," ungkapnya.
Pj Wali Kota Kediri menjelaskan sejak tahun 2020 IPM Kota Kediri bertahan pada level tinggi. IPM Kota Kediri meningkat dari 78,78 di tahun 2020 menjadi 80,97 pada tahun 2023. Tentu capaian ini tidak terlepas dari peran guru. Sebagai wujud penghargaan atas pengabdian dan dedikasi guru serta tenaga kependidikan, Pemkot Kediri memberikan insentif pada guru TK setiap bulannya. Menurut laporan Dinas Pendidikan guru dan temaga kependidikan non ASN TK/RA sebanyak 820 orang. Tahun ini yang mendapat insentif mencapai 91 persen. Sisnya merupakan data yang belum memenuhi persyaratan menerima insentif. Seperti, sudah memasuki usia pensiun atau masih belum satu tahun mengajar. "Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bapak Ibu guru yang sudah berdedikasi mendidik anak usia dini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Alhamdulillah insentif yang diberikan dari tahun ke tahun sebagai tambahan pemasukan selain dari honor lembaga/yayasan. Jika tahun sebelumnya 350 ribu per bulan tahun ini naik menjadi 400 ribu per bulan," jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Zanariah menambahkan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi anak-anak pun terbiasa menggunakan gawai. Seperti, ponsel cerdas, tablet, dan komputer. Meskipun teknologi ini memberikan manfaat dalam pembelajaran dan hiburan juga perlu diwaspadai dampak negatifnya. Sebagai orang tua dan juga pendidik, memiliki tanggung jawab untuk mengelola waktu layar (screen time) bagi anak-anak dengan bijak. Pastikan waktu yang dihabiskan di depan layar seimbang dengan waktu bermain, belajar, dan berinteraksi dengan dunia nyata. "Oleh karena itu dibutuhkan inovasi dalam pembelajaran di sekolah dan juga sinergi orang tua di rumah. Sekali lagi terima kasih kepada semua guru dan tenaga kependidikan atas pengabdian dan dedikasi tanpa batasnya dalam mencerdaskan anak-anak," imbuhnya.
Turut hadir, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Ketua PGRI Kota Kediri Siswanto, Camat Pesantren Widiantoro, Lurah Pakunden Nanang Wahyono, perwakilan IGTKI Kota Kediri, dan tamu undangan lainnya.