Seiring perkembangan teknologi, peningkatan kompetensi tenaga pendidik dinilai penting dalam menunjang kegiatan pembelajaran. Dilatar belakangi hal tersebut Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pendidikan menggelar kegiatan pengembangan konten digital yang ditujukan untuk guru penggerak mulai jenjang TK hingga SMP negeri dan swasta di Kota Kediri. Mengangkat tema 'Pemanfaatan Teknologi Pembelajaran Untuk Peserta Didik', sebanyak 100 guru penggerak mengikuti kegiatan yang berlangsung di Aula Ki Hajar Dewantara selama dua hari, mulai hari Kamis (15/8) sampai dengan Jumat (16/8).
Membuka kegiatan secara langsung, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan mengatakan kegiatan dimaksudkan untuk mewadahi para pendidik menggali pemahaman mengenai pemanfaatan teknologi untuk diintegrasikan secara efektif dalam proses pembelajaran. “Kegiatan ini merupakan wujud komitmen Dinas Pendidikan dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui program-program inovatif yang dapat mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional, khususnya program Merdeka Belajar,” katanya.
Dalam workshop peserta akan dibekali strategi inovatif dalam mengajar, penerapan aplikasi untuk metode pembelajaran serta praktik pembelajaran oleh narasumber. “Kita ingin mewujudkan pembelajaran yang mudah, menyenangkan, pembelajaran yang gampang di terima oleh anak-anak kita dan tentunya juga sesuai dengan era digitalisasi sekarang,” terangnya.
Anang menambahkan, teknologi membantu proses belajar mengajar menjadi efesien dan fleksibel. Sehingga adanya workshop ini bisa memaksimalkan potensi dan inovasi para guru penggerak dalam pemanfaatan teknologi. “Dari potensi dan inovasi yang dimiliki nantinya diharapkan bisa diterapkan dalam proses pembelajaran yang ada di sekolah masing-masing,” ujarnya.
Tidak hanya itu, untuk memperkuat peran komunitas guru penggerak, Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur telah meluncurkan Program Penggerak Literasi, Leadership, Aplikasi dan Teknologi (PESILAT) pada Bulan Juli lalu. Di mana dari 120 PESILAT yang sudah dikukuhkan, 3 PESILAT diantaranya berasal dari Kota Kediri. “Program PESILAT ini dirancang untuk menjadi platform yang efektif dalam meningkatkan kompetensi para guru dan tenaga kependidikan sekaligus memperluas jaringan dan kolaborasi di antara para pendidik,” jelasnya.
Dengan adanya program tersebut, Anang berharap seluruh pendidik dapat memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya, mengikuti berbagai aktivitas dan pelatihan yang disajikan serta menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh untuk memajukan dunia pendidikan di Kota Kediri. “Mari kita bersama-sama menjadikan program PESILAT ini sebagai momentum untuk lebih berinovasi dan berkomitmen dalam mendukung pendidikan berkualitas dan program Merdeka Belajar,” harapnya.
Sementara itu, Samsul Huda Kepala Sekolah SDN Blabak 2 sekaligus guru penggerak angkatan 8 mengutarakan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan. Menurutnya selama ini Dinas Pendidikan sangat konsisten untuk mengawal guru penggerak di Kota Kediri meningkatkan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Lebih lanjut Samsul menuturkan bahwa pemanfaatan teknologi sudah digunakan dalam metode pembelajaran di sekolahnya. “Sejak bergulirnya pembelajaran Kurikulum Merdeka kami sudah memanfaatkan teknologi sebagai bahan pembelajaran karena memang saat ini seluruh siswa sudah memiliki gawai dan ini kita manfaatkan untuk media pembelajaran. Beberapa guru juga harus memiliki motivasi untuk terus mengasah kemampuan dan keahlian tentang pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran,” ungkapnya.
Hal ini didukung pula dengan sarana prasarana yang cukup memadai di sekolahnya. Bahkan Tahun 2023 lalu, Dinas Pendidikan telah memberikan 15 chrome book yang bisa menunjang kegiatan pembelajaran. “Kita sudah punya LCD, laptop dan fasilitas lainnya sehingga ini sudah linier. Dengan workshop ini tentunya lebih meningkatkan semangat kita karena kita ingin maju bersama mengembangkan dunia pendidikan khususnya di Kota Kediri,” tutupnya.
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri