Pj Wali Kota Kediri Zanariah turut hadir dan mendampingi prosesi peresmian Monumen Lokomotif seri C1140 di Stasiun Kediri oleh Direktur Utama PT. KAI (Kereta Api Indonesia) Didiek Hartantyo. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti, Kamis (19/9).
Lokomotif seri C1140 menjadi sejarah panjang dari transportasi kereta api yang berada di negara Indonesia dan di wilayah Jawa Timur. Dibuat pada tahun 1891 oleh Jerman, dan Lokomotif C1140 ini pernah berjasa dalam menghubungkan kota-kota besar di Jawa Timur seperti Surabaya, Malang, Madiun dan tentu saja Kota Kediri. Membawa penumpang dan barang yang menjadi tulang punggung ekonomi pada masanya. Lokomotif C1140 diletakkan di Stasiun Kediri karena dulu pernah berkontribusi dalam pengembangan transportasi di Jawa Timur termasuk di Kota Kediri. Untuk itu, dengan berdirinya Monumen Lokomotif seri C1140 ini menjadi sebuah pengingat untuk menghargai sejarah.
"Hari ini telah diresmikan Monumen Lokomotif yang menjadi simbol kebanggaan Kota Kediri dan PT.KAI. Sekaligus menjadi saksi komitmen penataan kawasan Stasiun Kediri agar menjadi lebih baik dan nyaman. Adanya monumen yang instagramabel ini yang bisa untuk berfoto sebagai ikon wisata kita. Tolong dijaga atas keberlanjutannya, kebersihan, kerapian dan keindahannya. Kita juga patut bersyukur PT. KAI memilih Kota Kediri, salah satu kota di Jawa Timur setelah Madiun untuk meletakkan lokomotifnya. Umur lokomotif ini juga sudah 150 tahun dan saya secara pribadi bangga karena kota kita bisa dipilih,” terang Pj Wali Kota Kediri.
Zanariah menambahkan bahwa monumen ini bukan hanya sekadar penghormatan terhadap sejarah perkeretaapian di Kediri, namun juga sebagai pengingat akan pentingnya transportasi kereta api baik dari aspek ekonomi maupun sosial. Di samping itu, PT. KAI tadi juga sudah menyampaikan bahwa akan menghijaukan Kota Kediri yang terdapat asetnya PT. KAI, dengan tanaman pohon buah lokal asli Kediri. Niat tersebut harus didukung dengan ikut menjaga dan jangan sampai ada yang merusak.
Sementara itu, Direktur PT.KAI menjelaskan peresmian Monumen Lokomotif seri C1140 sebagai bagian dari penataan Stasiun Kediri. Hal ini merupakan kolaborasi antara Pemerintah Kota Kediri bersama PT. KAI dalam rangka menata transportasi salah satunya kereta api. Karena kereta api di Kediri mempunyai sumbangan yang cukup baik bagi kelangsungan perekonomian di Kediri. “Penataan stasiun ini merupakan salah satu bentuk transformasi layanan, yang mana PT.KAI ingin menjaga layanan agar lebih nyaman, manusiawi dan berkonsep green sustainability,” jelasnya.
Lebih lanjut, Didiek Hartantyo juga menyampaikan bahwa Monumen Lokomotif ini merupakan kado dari PT. KAI yang akan merayakan ulang tahun ke-79 pada 28 September 2024 mendatang, sekaligus kado bagi Kota Kediri yang merayakan ulang tahun di bulan Juli lalu. PT. KAI juga terus mendukung program Pemerintah Kota Kediri untuk menghijaukan seluruh wilayah kereta api di Kota Kediri untuk menanam pohon buah salah satunya Pohon Mangga Podang.
Sebelum peresmian Monumen Lokomotif ini, dilakukan pemberian santunan untuk anak yatim, PJL (Petugas Jaga Lintasan), security dan cleaning service. Selain itu, PT. KAI juga memberikan cinderamata berupa miniatur Lokomotif Uap sebagai bentuk apresiasi dari PT.KAI kepada keluarga pencipta lagu "Kediri Kuthane", Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perhubungan, Bappeda, serta Pj Wali Kota Kediri.
Hadir pula, anggota Dewan Komisaris KAI Diah Natalisa, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengelolaan Sarana John Roberto, Direktur Operasi PT. KAI Service Bambang Suliastowo, Excecutive Vice President Human Capital Management PT KAI Mulyani, Generasi Manager PT.KA Pariwisata Anton Poniman, Kepala Daerah Operasi Kereta Api Indonesia (DAOP KAI) 7 Madiun Suharjono, Kepala Stasiun Kediri Daniel Yuniarta, Kepala Dinas Perhubungan Didik Catur, Kepala DLHKP Imam Muttakin, Kepala Satpol PP Syamsul Bahri, Plt Kepala Dinas PUPR Yono Heryadi, Danramil 0809/01 Kapten Inf Sunarjo, Kapolsek Kota Kompol Ridwan Sahara, perwakilan Bappeda Salim, perwakilan Disbudparpora Aris Kudori, Sekretaris Camat Kota Didik Eko Purnomo, Lurah Balowerti Komarudin dan Keluarga Pencipta Lagu Kediri Kuthane.