Pj Wali Kota Kediri Zanariah menghadiri Launching dan Bimbingan Teknis Perencanaan dan Penganggaran Perlindungan Khusus Anak, Selasa (5/11) di Hotel Merdeka. Acara ini merupakan program kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dan UNICEF periode 2021-2025.
Kegiatan ini dibuka oleh Plh Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah IV Ditjen Bina Bangda Kemendagri Suharyanto. Dalam sambutannya, Suharyanto menjelaskan panduan perencanaan ini diharapkan dapat digunakan oleh dengan mudah. Kerjasama dengan UNICEF dalam acara ini dapat berjalan dengan baik dan membawa manfaat. "Terima kasih atas sambutannya di Kota Kediri. Semoga pertemuan ini membawa banyak manfaat khusunya dalam perlindungan anak," ujarnya.
Zanariah mengungkapkan anak-anak merupakan aset yang sangat berharga bagi masa depan bangsa. Perlindungan terhadap anak tidak hanya menjadi tugas lembaga atau pemerintah semata, melainkan tanggung jawab semua pihak. Dengan adanya program kerjasama dengan UNICEF ini, tidak hanya dituntut untuk merancang strategi yang komprehensif. Tetapi juga juga memastikan alokasi anggaran yang tepat agar program-program perlindungan anak dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. "Data nasional terbaru menunjukkan peningkatan signifikan pada kasus yang melibatkan anak. Baik sebagai korban kekerasan, ekaploitasi, maupun pelecehan. Hal ini tentu sangat mengkhawatirkan dan mengharuskan semua bekerja lebih keras dan lebih strategis dalam melindungi anak-anak," ungkapnya.
Pj Wali Kota Kediri mengatakan berdasar data Kementerian PPPA dan berbagai sumber lainnya, kasus kekerasan terhadap anak telah menyentuh ribuan anak setiap tahunnya. Angka ini mengingatkan, pemerintah bahwa langkah-langkah konkret mulai dari pencegahan hingga perlindungan harus segera dilakukan. Dalam konteks perlindungan anak besar harapan melalui acara ini dapat mencapai beberapa hal.
Seperti, terjalin kolaborasi yang lebih solid dengan semua pihak, memperkuat peran kader perlindungan perempuan di setiap kelurahan, pentingnya peran pendidikan keluarga dan sekolah dalam melindungi anak, peran forum anak sebagai pelopor dan pelapor semakin optimal, serta menjaga kerahasiaan identitas anak dalam kasus sensitif. "Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang bekerja keras melakukan kegiatan ini. Semoga apa yang kita upayakan hari ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi mensejahterakan anak-anak Indonesia. Terutama dalam mewujudkan masa depan yang lebih aman dan lebih baik untuk mereka," ujarnya.
Turut hadir, Asisten Administrasi Umum Tanto Wijohari, perwakilan UNICEF Marsela, jajaran Kementerian PPPA, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Timur, Perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Perwakilan Bappeda Kabupaten Trenggalek, Perwakilan Bappeda Kota Kediri, Kepala DP3AP2KB Arief Cholisudin, Kwpala Dinas Sosial Paulus Luhur Budi, tamu undangan lainnya.