Mendekati Ramadan, IHK Kota Kediri Masih Terkendali Duduki Urutan Terendah Se-Jatim

berita | 14/03/2025

Mendekati bulan suci Ramadan, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Kediri Bulan Februari 2025 alami minus dan duduki peringkat terendah dibandingkan wilayah lain di Jawa Timur. Hal itu diungkap Emil Wahyudiono, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri melalui sambungan telepon, Jumat (14/3). “Pada Bulan Februari 2025, Kota Kediri mengalami deflasi month-to-month (m-to-m) dan year-on-year (y-on-y) masing-masing sebesar -0,98 persen,” jelasnya. Selanjutnya, capaian inflasi Kota Kediri juga berada di bawah Nasional yakni -0,48 persen dan Jawa Timur yakni -0,59 persen.

Emil mengamati beberapa peristiwa yang menjadi catatan selama Bulan Februari 2025 yang berpengaruh terhadap kenaikan harga beberapa komoditas, di antaranya: perkembangan harga BBM non-subsidi yang mengalami penyesuaian harga, penyesuaian harga tarif dasar listrik, kenaikan harga beberapa komoditas (emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, santan jadi), serta penurunan harga beberapa komoditas (telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit).
 
Berikut ini komoditas penyumbang deflasi secara m-to-m di Kota Kediri pada Bulan Februari, antara lain: tarif Listrik menyumbang deflasi sebesar -1,04 persen; cabai rawit sebesar -0,07 persen; daging ayam ras dan bawang merah sebesar -0,05 persen; kacang Panjang sebesar -0,03 persen; tomat, sawi hijau, kangkong, cabai merah, terong masing-masing sebesar -0,02 persen; dan bayam sebesar -0,01 persen.
 
Sementara itu terdapat pula komoditas yang menjadi penghambat deflasi, yaitu: emas perhiasan mengalami inflasi sebesar 0,11 persen; bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen; beras, santan jadi, benin sebesar 0,03 persen; minyak goreng, melon, pepaya, kentang, telur ayam ras, dan gula pasing masing-masing inflasi sebesar 0,01 persen.
 
Emil juga mengungkap terdapat tiga hal yang perlu diwaspadai pada Bulan Maret, di antaranya: kenaikan permintaan pada momen bulan puasa, berlangsungnya musim panen pada beberapa komoditas, dan dampak kebijakan tarif Listrik. “Biasanya saat bulan puasa memang permintaan cenderung meningkat dan itu merupakan fenomena yang wajar. Beberapa komoditas yang perlu diwaspadai: daging ayam ras, telur ayam ras, daging sapi, minyak goreng, dan gula pasir,” ucapnya.

Menyikapi hal tersebut, Emil mengimbau kepada masyarakat agar tidak panic buying dan tetap berbelanja secara bijak.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri