Dorong Predikat Eco Pesantren, Pemkot Kediri Apresiasi Inovasi Hijau Ponpes Wali Barokah

berita | 24/11/2025

https://live.staticflickr.com/65535/54947549680_326e4bbb24_z.jpg

Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan, dan Pertamanan (DLHKP) memberikan dukungan penuh terhadap upaya Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah dalam mematangkan kesiapan menuju predikat Eco Pesantren Pratama. Dukungan ini sejalan dengan pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Eco Pesantren yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur di Ponpes Wali Barokah, Senin (24/11).

Bimtek tersebut digelar untuk memperkuat tata kelola lingkungan di pesantren sekaligus memastikan berbagai inovasi ramah lingkungan yang telah diterapkan selaras dengan regulasi terbaru. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Khusnul Arif, serta Analis Kebijakan Teknis DLH Jatim, Barikhul Haq, yang bertindak sebagai pendamping.

Dalam kesempatan itu, Khusnul Arif menegaskan bahwa gerakan Eco Pesantren yang digagas pemerintah pusat sejak 2008 memiliki nilai strategis dalam membangun kesadaran ekologis masyarakat. Ia menilai Ponpes Wali Barokah telah menunjukkan komitmen kuat melalui praktik pengelolaan lingkungan yang konsisten, bahkan sebelum mengikuti penilaian formal.

“Jika tata kelola lingkungan di pesantren berjalan baik dan dipadukan dengan kurikulum serta aktivitas harian santri, akan lahir gelombang kesadaran lingkungan yang mengalir hingga masyarakat luas,” ujarnya. Ia berharap predikat Eco Pesantren Pratama yang akan ditetapkan melalui SK Gubernur dalam waktu dekat dapat menjadi inspirasi bagi pesantren lain di Jawa Timur.

Analis Kebijakan Teknis DLH Jatim, Barikhul Haq, menambahkan bahwa Bimtek ini penting untuk memastikan praktik-praktik ramah lingkungan yang dilakukan pesantren selaras dengan regulasi terbaru. Menurutnya, penilaian Eco Pesantren tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga perilaku, kebijakan internal, dan konsistensi aksi lingkungan.

“Kami akan melakukan monitoring untuk memastikan kegiatan ramah lingkungan yang sudah berjalan tetap konsisten, serta memberikan pendampingan agar aktivitas di pesantren sesuai regulasi,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah, KH. Sunarto, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan pemerintah. Ia menyebut bahwa budaya peduli lingkungan telah lama menjadi tradisi pondok, sehingga penilaian Eco Pesantren menjadi penguatan terhadap upaya yang telah dilakukan selama ini.

“Dengan adanya Bimtek ini, kami memperoleh informasi penting mengenai regulasi terbaru sehingga tata kelola lingkungan dapat menjadi lebih terprogram, berkelanjutan, dan bersinergi dengan banyak pihak,” tutur KH. Sunarto.

Dalam paparannya, ia menyebutkan sejumlah inovasi unggulan yang telah diterapkan, di antaranya pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas sekitar 2.200 kW, pengelolaan sampah terpadu melalui pemilahan, daur ulang plastik menjadi kerajinan, serta produksi kompos untuk mendukung pertanian pesantren. Selain itu, pesantren juga melakukan penataan sanitasi sesuai standar rasio ideal untuk meningkatkan kenyamanan santri.

Kepala DLHKP Kota Kediri, Indun Munawaroh, menyatakan bahwa Pemerintah Kota Kediri sangat mengapresiasi langkah-langkah inovatif dari Ponpes Wali Barokah, yang dinilai telah menjadi model nyata penerapan tata kelola lingkungan berkelanjutan.

“Pemkot Kediri memberikan apresiasi tinggi dan dukungan penuh terhadap inisiatif Ponpes Wali Barokah. Inovasi PLTS hingga pengelolaan sampah terpadu menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan Eco Pesantren sejati. Kami berharap Bimtek dan pendampingan dari DLH Provinsi dapat memperkuat seluruh upaya yang telah dilakukan, sehingga predikat Eco Pesantren Pratama dapat segera diraih,” ungkap Indun.

Ia juga berharap keberhasilan Ponpes Wali Barokah dapat menjadi inspirasi bagi pesantren dan lembaga pendidikan lainnya untuk semakin memperkuat gerakan peduli lingkungan di masyarakat.

(Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri)