Sampah yang selama ini menjadi momok bagi masyarakat, oleh DTRKP Kota Kediri akhirnya bisa diolah dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Untuk uji coba gas metan ini dimulai pada April lalu untuk kepentingan RT 13 dan RT 14 Lingkungan Jarakan Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto.
Kepala DTRKP Kota Kediri Drs H Nur Muhyar menjelaskan bahwa proses awal pembuatan gas metan adalah sampah kering yang difermentasikan dan pada tahap kedua diletakkan ditempat khusus agar kering dan kemudian di giling berulang kali hingga lembut.
"Dari penggilingan tersebut akhirnya dimasukkan ke ruang khusus untuk dijadikan gas metan. Dari produk gas metan ini melalui pipa khusus disalurkan melalui pipa dan sistim pemisah gas kemudian disalurkan ke rumah warga di RT 13 dan 14 di lingkungan Jarakan Kelurahan Pojok, Selain itu juga untuk beberapa waning di sekitar lokasi TPA sampah ini," jelasnya.
Masih menurut Drs. Nur Muhyar bahwa pihaknya saat ini berharap agar warga ikut berpartisipasi memilahkan sampah basah dan kering. Dengan pola seperti ini pula kedepan sampah bisa dikurangi volumenya secara bertahap. Penggunaan gas metan ini juga akan dikembangkan dan nyatanya warga menikmati hasilnya tanpa ada bau.
"Rumah kompos yang kita dirikan juga ada fungsinya dan sudah ada dua,satu di Lirboyo dan satunya di Rejomulyo. Malah nantinya kita juga bangun empat lagi. Pada saat ini volume sampah di setiap bulannya di Kota Kediri 13 ribu kibik/ bulannya, sedangkan saat ini baru bisa dikurangi 8 % saja dan seharusnya 30 %," jelasnya.
Memo Kediri