Rawe-rawe rantas, malang-malang tuntas. Untuk membuktikan kesungguhan mempertahankan tradisi Adipura dan pra penilaian Adipura oleh Bidang Lingkungan Hidup Jawa Timur, 'pasukan' sapuan. Saluran maupun bantuan dari (5) tenaga dari Satker di Pemkot Kediri. mereka menggelar apel siaga kebersihan. Menurut rencana digelar pagi ini, Rabu (3/10) di halaman Pasar Setono Betek.
Ada pertimbangan digelar di pasar terbesar di Kota Kediri. Antara lain, pasar Seteno Betek sebagai salah satu titik penilaian tim Adipura dan rnenjadi tumpuan penambahan nilai lotal sebagai fasilitas umum. Karena urgennya antara, seluruh satuan kerja dilibatkan.
Persiapan sudah dilakukan matang. Pasukan pun disiapkan seperti 'senjata' sapu lidi, cangkul, trisula, dan masih banyak lagi. Selain digelar di Pasar Betek. pasukan sukarelawan kebersihan ini ditempatkan disaluran sekitar kuburan Ngadisimo. Di kawasan itu juga bagian dari titik pantaii tim penilai Adipura.
Diberitakan sebelumnya, Kota Kediri sudah siap melanjutkan tradisi mendapatkan anugerah Adipura, penghargaan tertinggi dalam menggelola lingkungan hidup. Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DTRKP) Kota Kediri sebagai leading sector, sejak dini sudah mempersiapkan untuk kembali mempertahankan Adipura. Malahan, menurut rencana hari ini siap menerima inspeksi mendadak (sidak) sebagai pra penilaian dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jawa Timur sebagai koordinator tim penilaian Adipura untuk kategori Kota Kecil di Jawa Timur.
Karena sudah ada kisi-kisi dan item penilaian Adipura seluruh elemen yang bersinggungan dan berkaitan dengan pencapaian predikat prestisius itu, dikerahkan. Sebagaimana diketahui tidak kurang ada 50 item atau obyek penilaian yang akan disidak. Antara lain, fasilitas umum, sekolah, Linfor/instansi pemerintah, perumahan, jalan raya, TPA/TPS, pengolahan sampah, drainase, pasar dan masih banyak lagi.
"Kita harus selalu siap melanjutkan dan mempersiapkan tahapan-tahapan penilaian. Narnun kita juga mempersiapkan program dan upaya-upaya yang bisa menambah poin atau bobot penilaian. Seperti pemanfaatan sampah, meningkatkan nilai tambah sampah menjadi bemilai ekonomis, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam tanggung jawabnya terhadap lingkungan,'' kata Drs. Didik Catur SIP, Kepada DTRKP sehubungan kedatangan tim dari BLH Jatim.
Kedatangan tim itu dimaksudkan juga sebagai tim asistensi. Memberikan pengarahan kepada pengelola lingkungan hidup termasuk elemen yang terlibat seperti perlunya langkah sinergis antara pemerintah dengan pihak terkait. Sebagai contoh, persoalan kebersihan pada fasilitas umum sehingga berdampak pada minimnya pencapaian nilai atau poin perlu tindak lanjut dan kerja sama dengan pihak terkait, seperti dinas/satker yang ada,serta peran serta masyarakat.
Teknis penilaian piala Adipura kategori kota kecil diantaranya fisik dan non fisik. Secara menyeluruh, penilaian itu yang berkaitan dengan pengelolaan kebersihan lingkungan perkantoran, permukiman, jalan raya, TPA, Rumah Sakit, serta pasar.
Tidak sekedar seremonial menyarnbut tim asitiensi dalam pra penilaian ini juga melibatkan tenaga dan sumber daya internal, pasukan kebersihan dari penyapuan jalan, saluran, TPA dan lainnya. Mereka dimobilisir untuk dan dikonsen misikan di titik-titik pantau yang menjadi poin penilaian.
"Kalau sejak awal dilakukan, diharapkan kota lebih fokus. Termasuk adanya maksud memberitahukan dan mengenalkan tenaga yang kita rniliki untuk lebih mempunyai tanggungjawab pada tugasnya. "kata Dra. Endang, Kasi Kebersihan DTRKP Kota Kediri.
Dikatakan, setelah dilakukan pra penilaian, pihaknya juga lebih konsentrasi pada tempat-tempat yang pada saat pra penilaian dikunjungi tim. Misalnya ditemukan fakta dan kondisi pada penilaian tahap pertama (PI) cukup bagus, namun masih perlu ditingkatkan kembali. Pihak DTRKP lebih optimal dalam pengelolaan kota, sarnpah, dan lingkungan pada penilaian tahap akhir (P2) nanti. Pengelolaan itu, harus mendapat perhatian kita semua, supaya apa yang diharapkan meraih piala Adipura terwujud.
Kediri, Memo