Walikota Kediri kembali mengingatkan para PNS untuk selalu menjaga netralitas. Momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 20 Mei 2013 di Halaman Balaikota Kediri menjadi tantangan bagi para PNS sebagai pelayanan masyarakat yang dikekang oleh aturan kedisiplinan.
“Namanya PNS sendiri harus netral tidak boleh memihak. Harkitnas sendiri mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa. Yang sudah digagas oleh pendahulu kita, PNS sendiri adalah pelayanan masyarakat, tidak boleh terpecah pecah,” ultimatum Walikota Kediri Samsul Ashar usai memimpin Upacara Peringatan Harkitnas di Balaikota Kediri, Senin (20/5/13) pagi.
Peringatan Walikota terhadap netralitas PNS sangat realistis. Pasalnya, Kota Kediri dalam waktu dekat akan memiliki hajat besar memilih pimpinan daerah untuk lima tahun yang akan datang. Walikota tidak ingin euforia Pilkada 29 Agustus 2013 mendatang malah menjadi pemecah belah diantara PNS.
“Sekali lagi haketat Harkitnas adalah alat untuk mempersatukan bangsa. Kalau ada perbedaan, maka harus kita selesaikan dengan baik. Kalau jaman dahulu, untuk mengusir penjajah dibutuhkan persatuan dan kesatuan. Sekarang kita memperingatinya bersama dengan mengambil nilai-nilai dan maknanya,” tegas pak Dokter, sebutan akrab Samsul Ashar.
Upacara peringatan Harkitnas di Balaikota Kediri sendiri diikuti oleh seluruh PNS, musyawarah pimpinan daerah (muspida) hingga kalangan pelajar. Walikota sebagai pembina upacara membacakan pidato Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring. Isi dari pidato tersebut mengamanatkan kepada seluruh PNS, pegawai instansi pemerintah untuk bekerja sesuai bidang masing-masing dan mengabdi kepada masyarakat.
kedirijaya.com