Menyikapi erupsi Gunung Kelud pada hari Kamis, 13 Pebruari 2014 malam, Pemerintah Kota Kediri langsung menggelar rapat koordinasi yang dipimpin oleh Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, SE. Rapat yang diselenggarakan pada pagi hari Jumat, 14 Februari 2014 dihadiri jajaran pejabat mulai dari Sekkota, Asisten dan seluruh Kepala Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) serta perwakilan TNI/POLRI.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, SE memerintahkan kepada seluruh SKPD untuk bekerjasama dengan TNI/POLRI dalam menangani dampak yang ditimbulkan pasca erupsi Gunung Kelud. Menurut Wakil Walikota Kediri, Pemkot Kediri telah menyediakan tempat penampungan pengungsi dan dapur umum di kantor Dinsosnaker dan PG Pesantren Baru. Selain itu seluruh puskesmas yang ada di Kota Kediri siap memberikan pelayanan kesehatan. Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan tim URC dan petugas kesehatan di posko pengungsian PG Pesantren Baru.
Pemerintah Kota Kediri juga meliburkan aktivitas belajar mengajar hari jumat dan sabtu mulai SD sampai SMU dan menghimbau orang tua lebih memperhatikan putra putri terutama memakai masker saat keluar rumah, mencuci tangan dan menghindari mengusap mata saat kemasukan debu.
Selain itu pemerintah Kota Kediri akan menyerahkan bantuan beras dari Pemerintah Pusat sebanyak 50 ton dengan rincian 4 ton diserahkan kepada dapur umum yang dikelola Tagana Kota Kediri dan 46 ton dibagikan kepada 46 kelurahan yang terdampak Erupsi Gunung Kelud.
Kemudian pada hari Sabtu pagi 15 Februari 2014, Pemerintah Kota Kediri menggelar apel rehabiltasi dapak erupsi Gunung Kelud di halaman Balaikota Kediri. Apel dipimpin langsung oleh Komandan Brigif 16 WY Letkol Inf. Nefra Firdaus didampingi Kapolresta dan Sekkota Kediri. Dan diikuti seluruh pejabat Pemkot Kediri, TNI/POLRI, Satpol PP, Dishub Kominfo, pramuka dan dari beberapa elemen masyarakat.
Dalam sambutannya, Komandan Brigif 16 WY Letkol Inf. Nefra Firdaus berharap seluruh komponen baik Pemerintah, TNI/POLRI, dan masyarakat, bahu-membahu dalam mengatasi dampak erupsi Gunung Kelud seperti pasir, debu, dan penyakit yang ditimbulkan seperti diare, saluran pernafasan, dan penyakit mata.
Setelah apel, dilakukan pembersihan dan penyiraman debu dan pasir di sepanjang Jalan protokol antara lain Jalan Basuki Rahmat, Jalan Doho, Jalan Brawijaya, Jalan Panglima Sudirman, Jalan Patimura, jalan Yos Sudarso Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Diponegoro, dan Jalan Urip Sumoharjo. Pembersihan dan penyiraman tersebut dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas bagi pengguna jalan dan mengurangi polusi yang diakibatkan oleh debu vulkanik.
Wakil Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, SE memimpin langsung dalam aksi pembersihan pasir di jalan protokol didampingi Sekkota Kediri Agus Wahyudi, dan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Didik Tjatur. Pengerukan dilakukan oleh petugas Dinas Kebersihan Kota Kediri dengan mengerahkan 1 unit traktor, puluhan truk pengangkut pasir, dan 1.000 skop yang dibagikan kepada relawan serta seluruh tenaga kebersihan. Agar tidak berdebu pada saat pengerukan Dinas Pekerjaan Umum mengerahkan 2 unit mobil PMK. Sedangkan jalan lingkungan telah dibersihkan oleh warga masyarakat secara bergotong royong.
Selain itu Wakil Walikota Kediri bersama Dinas Kesehatan juga membagikan ribuan masker kepada pengguna jalan dan masyarakat Kota Kediri. Wawali Abdullah menghimbau kepada pengguna jalan untuk selalu menggunakan masker saat beraktivitas terutama ketika di luar rumah. Karena hal ini dapat mengurangi bahaya dampak debu vulkanik pasca erupsi Gunung Kelud.