Selasa, 15 April 2014, Pemerintah Kota Kediri menerima kunjungan kerja DPRD Kabupaten Tuban di ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri. Para tamu tersebut diterima secara langsung oleh Sekertaris Daerah Kota Kediri Agus Wahyudi, SH. MSi beserta Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Hadi Wahyono, MM dan Satker yang membidangi. Sedangkan rombongan, terdiri dari 6 orang yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tuban Drs. H. Sa’ud Naim.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tuban Drs. H. Sa’ud Naim mengatakan bahwa tujuan dari kunjungan kerja tersebut adalah untuk menambah wawasan tentang pengelolaan pertanian kreatif dan pengelolaan wisata di Kota Kediri. “Saya ingin mengetahui bagaimana pengelolaan petanian dan pariwisata di Kota Kediri,” ujarnya.
“Saya juga menanyakan bagaimana cara merangsang wisatawan untuk datang ke Kota Kediri karena kami melihat banyak dibangun hotel-hotel di Kota Kediri. Serta bagaimana dampak pariwisata di Kota Kediri pasca erupsi Gunung Kelud dan usaha Pemkot Kediri untuk menanggulanginya?,” tanyanya.
Terkait masalah pertanian, dari Dinas Pertanian Kota Kediri menerangkan bahwa Kota Kediri bukanlah kota sentra pertanian, karena luas lahan pertanian di Kota Kediri hanya sekitar 2057 hektar, tegal sekitar 2098 hektar, dan tegal tebu sekitar 1346 hektar. “Jika diprosentase, sektor pertanian di Kota Kediri hanyalah 3% saja. Jadi mungkin untuk pasokan hasil pertanian mungkin kami jauh dibawah Kabupaten Tuban,” ujarnya.
Selanjutnya beliau menambahkan karena terbatasnya lahan pertanian, Pemerintah Kota Kediri mulai menanamkan program pemanfaatan lahan-lahan pekarangan atau lahan kosong di sekitar rumah. Program tersebut mendapatkan perhatian yang sangat besar bagi warga Kota Kediri. Kelompok wanita di setiap Kelurahan bisa memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing untuk menanam tanaman hortikultura dan hasilnya nanti bisa dijual atau sebagai konsumsi pribadi. ”Dengan demikian, progam tersebut mampu meningkatkan ekonomi di Kota Kediri,” terangnya.
Sementara itu Kepala Bidang Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Drs. H. Nur Muhyar mengatakan bahwa Kota Kediri memiliki beberapa pariwisata baik pariwisata alam, religi, maupun kuliner seperti Wisata Gua Selomangleng, Makam Mbah Wasil, dan untuk kuliner makanan khas Kota Kediri adalah tahu, gethuk pisang, dan nasi tumpang.
Nur Muhyar menjelaskan banyaknya hotel di Kota Kediri sangat berpengaruh terhadap kunjungan pariwisata di Kota Kediri. ”Jika ada event pengajian bersama di Pondok Pesantren Lirboyo, kunjungan kerja, ataupun saat ada pertandingan sepak bola, para wisatawan yang terlibat dalam event tersebut akan memilik untuk menginap di beberapa hotel di Kota Kediri. Selain itu, letak Kota Kediri yang berada di antara Kota-Kota yang miliki potensi wisata, dimanfaatkan para wisatawan untuk istirahat sejenak di hotel yang ada di Kota Kediri,” paparnya.
Untuk dampak erupsi gunung kelud, Nur Muhyar menambahkan bahwa ada beberapa bangunan pariwisata di area Gua Selomangleng dan makam Mbah Wasil yang atapnya roboh. Namun tidak sampai merusak situs peninggalan. Selang sehari pasca erupsi Gunung Kelud, Pemerintah Kota Kediri sudah melakukan pembersihan baik di jalan protokol maupun di tempat wisata. ”Jadi selama satu bulan lokasi wisata di Kota Kediri ditutup untuk pembersihan dan renovasi,” ujarnya.
Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata oleh Sekertaris Daerah Kota Kediri Agus Wahyudi, SH. Msi kepada Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tuban Drs. H. Sa’ud Naim dan demikian sebaliknya.