2015 Dinkop Bikin Sentra Batik di 3 kelurahan

berita | 15/12/2014

Anda belum pernah melihat orang menenun atau membatik?. Atau justru ingin mencoba sendiri keduanya? Tak perlu harus ke sentra tenun Bandarkidul atau sentra batik di sejumlah kelurahan untuk melakukannya. Sejak kemarin hingga nanti malam, Anda bisa mencobanya di Jl. Dhoho. Sejumlah perajin UMKM batik dan tenun didatangkan ke sana dalam Festival Jalan Dhoho yang dibuka kemarin sore.

Kepala Dinas Koperasi dan UM­KM Kota Kediri Triono Kutut mengatakan, beberapa UMKM memang diminta langsung praktik membatik dan menenun. Sehingga masyarakat yang datang ke festival akan semakin mengenal dan meayukai produk mereka. "Kalau membeli produknya sambil melihat langsung cara membatik dan menenunnya kan rasanya beda," katanya kepada Jawa Pos Radar Kediri.

Kutut mengungkapkan, tahun depan pemkot akan membuat sen­tra kerajinan batik disejumlah kelurahan. Yaitu, Kelurahan Semampir, Dermo, dan Dandangan. Selama ini, di tiga kelurahan tersebut sudah ada sekitar 20 sampai 30 perajin batik. Akan tetapi, belum ada sentra khusus yang mewadahi mereka.

Dengan dijadikan sentra, diharapkan produk mereka akan lebih dikenal oleh masyarakat luas. "Nanti akan dikemas sedemikian rupa agar batik Kota Kediri bisa berkembang,” urainya.

Untuk diketahui, ada puluhan UMKM yang membuka stan di sepanjang Jl. Dhoho dalam festival kali ini. Selain batik dan tenun, ada sejumlah produk UMKM lain yang turut dipamerkan. Antara lain berupa alat-alat rumah tangga dan aksesoris. Paguyuban pedagang makanan Jl. Dhoho juga diperbolehkan berjualan disana. Uniknya, kali ini transaksi tidak lagi memakai uang tunai. Melainkan, electronic money (e-money) yang diterbitkan sejumlah bank. Tentang hal ini, Kutut menjelaskan, karena pelaksanaan Festival Jl. Dhoho 2014 bersamaan dengan pelaksanaan gerakan non tunai (GNT). “Memang transaksinya memakai e-money. Bukan uang tunai,” jelasnya.