Ribuan kepala Keluarga (KK) di Kota Kediri menerima beras miskin (raskin) kemarin. Mereka mendatangi lima kelurahan yang menyalurkan pada tahap pertama. Warga kurang mampu ini memutuskan menebus raskin karena harga dipasaran masih tinggi. Seperti terlihat di Kelurahan Banjarmlati, Kecamatan Mojoroto. Saat truk Bulog tiba sekitar pukul 10.00, belasan warga miskin (gakin) telah menunggu. "Pemberitahuannya jam 09.00. Ternyata belum datang,” kata Sulastri, warga Banjarmlati, yang kemarin menunggu bersama beberapa tetangganya.
Perempuan berusia 37 tahun itu mengaku, langsung menebus raskin karena harga beras di pasar masih sangat mahaL Makanya, begitu diberitahu raskin cair, dia pun langsung ke balai kelurahan.
Sulastri menebus 15 kilogram (kg) beras seharga Rp 24 ribu. “Yang seperti ini masih Rp 9.500. Mahal sekali,” ungkap perempuan yang tinggal di RT2/RW6 Banjarmlati sambil tersenyum gembira. Untuk diketahui, pembagian raskin di Banjarmlati kemarin diawasi beberapa pihak. Mulai kepolisian, tim kelurahan, hingga tim ekonomi yang dipimpin Kabag Ekonomi Bambang Priyambodo dan tim Bulog yang dipimpin Wakabulog Sub Divre V Kediri Gandi Prarista.
Dikonfirmasi tentang penyaluran raskin tahap pertama, Bambang mengatakan, total ada lima kelurahan yang sudah menyalurkan. Selain Banjarmlati, ada empat kelurahan lain di wilayah Mojoroto. Yaitu, Kelurahan Bandarkidul, Bandarlor, Campurejo, dan Tamanan. “Total ada 1.402 KK yang menerima. Berasnya 21,030 ton," kata Bambang yang kemarin ikut membagikan beras pada warga.
Lebih lanjut dia mengatakan, pembagian raskin kemarin merupakan alokasi Januari. Sesuai jadwal, pembagian akan dilakukan selama sepuluh hari ke depan. Setiap hari, ada sekitar lima kelurahan yang mendapat kiriman agar langsung disalurkan.
Terpisah, Wakabulog Sub Divre V Kediri Gandi Prarista mengatakan, selain di Kota Kediri Bulog juga menyalurkun raskin di Kabupaten Kediri. Yaitu, sebanyak 209,445 ton. "Hari ini (kemarin) Bulog menyalurkan raskin total sekitar 230 ton,” urai Gandi saat ditemui dibalai Kelurahan Banjarmlati.
Dengan penyaluran raskin yang mencapai ratusan ton, Gandi berharap, warga miskin di Kediri bisa terbantu. Setidaknya, mereka tak perlu membeli beras di pasar yang dengan kualitas sama tapi harganya bisa mencapai Rp 10 ribu.
Lalu, apakah Bulog masih tetap melakukan operasi pasar?. Ditanya demikian, Gandi mengiyakan. Menurutnya, kemarin pemkab menggelar operasi pasar di kecamatan dengan sistem kupon. Hal tersebut sesuai permintaan Pemkab Kediri.
Adapun pelaksanaan operasi pasar di Kota Kediri masih dievaluasi. "Soalnya operasi pasar terakhir, dari satu ton yang dialokasikan masih sisa sekitar 200 kilogram,’' terang Gandi sembari menyebut Bulog akan terus menggelar operasi pasar hingga panen raya yang diprediksi baru terjadi minggu depan itu. (dikutip dari Radar Kediri)