Tampilkan Cerita Panji di KAA
Seniman Kota Kediri mendapat kesempatan tampil di Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung, Jabar minggu depan. Bersama enam daerah di Indonesia, mereka akan memperkenalkan kesenian daerahnya dalam forum internasional tersebut.
Total ada 14 penari dari sanggar Guntur yang akan bergabung dengan penari dari Bali, Jogjakarta, Solo, Sumatera Selatan, Bandung dan Jakarta. “Kota Kediri dipercaya sebagai salah satu daerah yang mewakili Indonesia di forum yang prestisius. Ini bukan main-main,” kata Wali Kota Abdullah Abu Bakar yang kemarin melihat latihan terakhir para penari di sanggar Guntur, Mojoroto. Keterlibatan seniman kota di forum bertaraf internasional itu menjadi bukti kesenian Kota Kediri mendapat tempat tersendiri di tingkat nasional. Hal ini, menurut Abdullah Abu Bakar, menjadi momentum untuk mengenalkan seni budaya asli daerah.
Para penari yang tampil KAA nanti, lanjut Abdullah Abu Bakar akan membawakan cerita Panji. "Dengan begini Kota Kediri mendapat kesempatan mengenalkan budayanya di dunia internasional. Termasuk cerita Panji yang sudah menyebarluas keberbagai negara,” paparnya. Meski tak berlatar belakang seni, Abdullah Abu Bakar menyatakan, dirinya berkomitmen mengembangkan seni dari budaya daerah. Dalam waktu dekat, dia akan mengajak para seniman dan budayawan membuat konsep agar budaya dan seni Kota Kediri terangkat. “Pemkot mendukung penuh pengembangan seni dan budaya. Kota Kediri adalah the legend of Indonesia. Akan kami usahakan untuk dibangkitkan lagi,” urainya
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Nur Muhyar menambahkan, 14 penari itu akan melakukan empat kali penampilan di KAA. Mulai opening performance bersama perwakilan 38 negara, Selasa (21/4), lalu dalam Asia-Africa Carnival, hingga penampilan akbar pada Minggu (26/4) mendatang.
Selain penampilan dalam opening performance yang koreografinya ditentukan panitia KAA, Muhyar menyebut penari Kota Kediri juga membawakan cerita Panji. “Kota Kediri sebagai salah satu daerah asal cerita Panji. Kami gunakan forum KAA ini untuk memasyarakatkan cerita Panji,” terangnya. Meski keikutsertaan di KAA ini diwakili kelompok tertentu, menurut Muhyar, hal itu bentuk apresiasi bagi seniman. "Ke depan akan lebih banyak ajang yang mewadahi kreasi mereka," tandasnya.