Ratusan warga Kota Kediri, menyaksikan acara malam renungan AIDS Nusantara di halaman Gor Jayabaya Jumat, (5/6). Acara yang digelaroleh KPAD (Kantor Penanggulangan AIDS Daerah) Kota Kediri ini dibuka oleh Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah. Kegiatan ini diikuti oleh ratusan warga, di antaranya pelajar, mahasiswa, Pejabat di lingkungan Pemkot Kediri, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, komunitas, tokoh agama dan masyarakat umum.
Kepala Bagian Kesra Arif Syaifuddin mengatakan, tujuan kegiatan tersebut adalah mengajak semua orang untuk peduli terhadap orang yang sudah meninggal akibat terkena penyakit HIV/AIDS, dan bagi warga yang masih hidup, diharapkan agar jangan sampai tertular penyakit yang mematikan ini.
“Persoalan HIV/AIDS menjadi masalah yang memprihatinkan beberapa tahun terakhir ini, dan menjadi perhatian masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Kota Kediri. Persoalan ini harus segera ditanggulangi, dengan langkah pencegahan agar tidak ada lagi korban, karena HIV AIDS dapat menyerang siapa saja, tanpa membedakan latar belakang seseorang,” jelas Arif.
Kegiatan ini juga, Lanjut Arif, menjadi momen strategis untuk menggugah hati masyarakat agar turut berpartisipasi dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS Kota Kediri.
Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah sangat mengapresisasi kegiatan ini. Ia pun meminta agar semua pihak untuk saling bekerjasama yang sinergi dengan dalam penanggulangan penyebaran HIV/AIDS.
Diharapkan kegiatan ini Lanjut Lilik, dapat menumbuhkan kepedulian semua elemen masyarakat untuk ikut mencegah dan mendukung sesama saudara yang menderita HIV/AIDS.“ Besar harapan kami, kiranya kegiatan malam renungan AIDS nusantara Kota Kediri mendapat dukungan dan respons dari pemerintah daerah dan semua kalangan masyarakat, sehingga apa yang kita cita-cita kan bisa dapat terwujud demi kemajuan daerah ini,” jelas Lilik.
Di akhir sambutannya, Lilik berpesan untuk tidak mendiskriminasi penderita ODHA (Orang Dengan HIV AIDS). “Jangan jauhi mereka, dan hendaknya kita harus memberi semangat kepada ODHA, karena mereka juga memiliki hak untuk hidup,” pesan Lilik.
Dalam acara tersebut diisi dengan penampilan band akustik, baca puisi dan menyalakan lilin oleh belasan pemuda yang mengikuti acara.