Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Hari Tuna Rungu Sedunia

berita | 27/09/2015

Tepat pada tanggal 27 September diperingati sebagai Hari Tuna Rungu Sedunia. Untuk Peringatan Hari Tuna Rungu tahun ini, Kota Kediri mendapat kehormatan menjadi tuan rumah. Bertempat di Taman Tirtoyoso Kota Kediri acara berlangsung meriah dengan diikuti ratusan penyandang tuna rungu dari berbagai daerah di Jawa Timur. Dan dihadiri oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ibu Walikota Kediri Ferry Sylviana Abdullah Abu Bakar, Ketua DPP Gerkatin Indonesia Aprizar  Zakaria, Ketua DPP Gerkatin Jawa Timur Maskurun Yuyun dan Ketua BKKKS Dr.Kasturi.

Yuyun mengatakan bahwa ini merupakan acara peringatan Hari Tuna Rungu yang pertama di laksanakan di Jawa Timur. “Saya ingin mempersembahkan pada masyarakat bahwa hari tuna rungu sedunia ini adalah hari untuk mengingat hak tuna rungu. Pada hari ini saya berharap seluruh tuna rungu bisa terus semangat , mandiri dan berjuang menghapuskan diskriminasi,” ujar Yuyun dalam sambutannya.

Hal senada juga disampaikan oleh Aprizar Zakaria. “Tuna rungu tetap bisa mandiri, mereka bisa menjahit, melakukan pekerjaan di salon, menggunakan IT. Tuna rungu tidak boleh kecewa, harus tetap semangat dan semua harus melihat bahwa tuna rungu juga memiliki potensi yang sama,” ungkap Aprizar. Dan Aprizar juga menjelaskan bahwa Gerkatin ini memiliki 30 DPS dan 75 DPC yangg ada di Indonesia.

Sementara itu dalam sambutannya, Abdullah Abu Bakar mengucapkan banyak terima kasih kepada Gerkatin Kota Kediri yang telah mampu membangkitkan semangat tuna rungu yang ada di Kota Kediri untukmelakukan kegiatan yang positif. “Saya dan pemerintah ingin mendorong tuna rungu untuk semangat dan melakukan kegiatan yang mengembangkan potensi mereka semua,” ujar Abu.

Lanjut Abu, Pemerintah Kota Kediri dan Dinas terkait bisa berfikir bersama tentang apa yang dapat dilakukan untuk memberdayakan penyandang tuna rungu dan difabel ini. “Saya berharap kita semua bisa menghasilkan program yang bagus, sehingga kami bisa memberdayakan potensi tua rungu yang selama ini tidak terpikir oleh kita,” harap Abu.

Abdullah Abu Bakar juga mengunjungi stan-stan yang memamerkan produk yang dihasilkan oleh tuna rungu dari berbagai daerah di Jawa Timur. Para tuna rungu dari berbagai daerah ini dapatmenghasilkan produk-produk berkualitas seperti baju, cinderamata,  jilbab dan makanan khas daerah masing-masing. Saat meninjau stan Abu menginginkan bahwa penyandang  tuna rungu dan disfabel ini dapat ikut serta dalam pameran-pameran sehingga produk yang dihasilkanbisa semakin bersaing dan mereka bisa mengupgrade apa yang terbaru dari produk mereka.

Acara peringatan ini ditutup dengan pawai yang dilakukan para penyandang tuna rungu dari berbagai daerah. Pawai langsung diberangkatkan oleh Abdullah Abu Bakar dan Ferry Sylviana Abdullah Abu Bakar.