Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar berkomitmen menekan angka inflasi di Kota Kediri dengan cara meningkatkan Perekonomian di Kota Kediri. “ Dalam menekan angka inflasi Kota Kediri Pemkot Kediri tidak bisa bekerja sendiri, tentu saja juga bekerjasama dengan Stake Holder terkait,” terangnya.
"Inflasi rendah ini karena ada kerjasama yang sistematis. Untuk itu Tim TPID sering mengadakan pertemuan tim pengendali inflasi secara rutin dan membahasnya secara mendetail," katanya saat menghadiri talk show bersama Tim TPID dan BBS TV di Bank BI Cabang Kota Kediri, Selasa (12/8).
Ia mengatakan, dalam pembahasan itu tidak mengetahui berbagai masalah perekonomian dan peluangnya. Contohnya saja dalam penekanan inflasi saat menjelang lebaran, semua instansi juga dengan sigap melakukan tugasnya, misalnya operasi pasar. Selain itu, Bank Indonesia juga memberikan berbagai tips-tipsnya, sehingga terjadi sinergi yang baik di semua pihak.
"Kami jaga kekompakan, saling sinergi. Kami juga terus melakukan evaluasi, termasuk kendalanya. Evaluasi itu juga akan membahas program ke depan," ujarnya.
Pada September 2015 Kota Kediri mengalami inflasi sebesar 0,26 persen, lebih tinggi daripada inflasi pada Agustus 2015 yang juga mengalami inflasi sebesar 0,02 persen. Namun, secara kumulatif dari bulan Januari sampai dengan September 2015 masih yang terendah dibandingkan dengan kota-kota lain di Pulau Jawa yang dihitung Indeks Harga konsumennya, yaitu 0,84 persen.
Mas Abu juga berharap sektor jasa mampu menjadi roda penggerak perekonomian di Kota Kediri sehingga pemerintah kota giat menggaet investor untuk menanamkan modalnya. Sehingga Kota Kediri
Ia mengatakan pemkot Kediri memang mengarahkan ekonomi Kota Kediri ke sektor jasa. Dengan pertemuan itu, dibahas beragam program misalnya tentang perizinan, peluang usaha, serta prosedur memasarkan usaha baik nasional maupun internasional.
Mas Abu juga mengatakan bahwa Kota Kediri merupakan Kota yang memiliki potensi yang strategis di bidang perdagangan dan jasa. "Orang-orang dari daerah Kediri dan sekitarnya seperti Kabupaten Kediri, Nganjuk, Tulungagung, dan Blitar berbondong-bondong untuk membuka usaha di Kota Kediri. Kota kediri ini memang memiliki posisi strategis di pusat karisidenannya," ujar Mas Abu.
Ia berharap perekonomian di Kota Kediri bisa tumbuh dengan semakin baik, sehingga kegiatan mengenalkan Kota Kediri kepada para calon investor dinilai sangat bermanfaat. Para pengusaha pun juga bisa saling berinteraksi, sehingga usaha mereka pun juga berpeluang semakin besar.