Ning Lik Buka acara Sarasehan Antar Umat Beragama antar RT se Kota Kediri

berita | 19/04/2016

Kondisi keberagamaan di Kota Kediri berada dalam situasi yang sejuk, damai, dan kondusif.  Salah satu contoh yang bisa dirasakan adalah meskipun di Kota Kediri terdapat berbagai macam penganut agama dan kepercayaan, dan tidak sediki pula rumah ibadah yang lokasinya berdekatan, namun warga Kota Kediri dapat berdampingan dan saling tolong menolong dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Demikian apa yang disampaikan Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah saat membuka Kegiatan Sarasehan Kerukunan Umat Beragama  yang bertemakan “Merajut Persaudaraan Dan Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Kediri”, Selasa, (19/4).

“Spirit Kebersamaan seperti ini, tentunya harus tetap kita pertahankan. Oleh karena itu, dengan sarasehan hari ini, dapat meningkatkan kedewasaan berfikir dan kedewasaan bersikap masyarakat, dengan meningkatkan pemahaman warga tentang adanya perbedaan keyakinan dalam beragama sebagai takdir yang maha kuasa. Sehingga mampu melahirkan sikap bersedia mengakui hak kelompok agama lain untuk ada, serta berlaku adil kepada kelompok lain untuk saling menghormati,” imbuh Ning Lik, sapaan akrab Wakil Walikota Kediri.

Ning Lik berharap para peserta yang terdiri dari perwakilan ketua RT dan RW dapat menalin komunikasi dengan baik dan pengawasan bersama dengan tokoh agama di wilayah masing-masing. “ Hal ini penting karena selain membatasi ruang gerak paham yang menyimpang, juga melaui sinergi ini, kita juga dapat mengantisipasi dini adanya permasalahan yang mungkin ada di Kota Kediri,” harapnya

“Jangan sampai konflik antar umat beragama yang myngkin ada di masyarakat dan seharusnya dapat diselesaikan intern dengan jalan kekeluargaan, menjadi masalah besar yang serius. Sehingga harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya penyelesaiannya,” tegas Ning Lik.

Sementara itu, Ketua FKUB Kota Kediri Drs. H. Makruf Anas mengatakan selaku Ketua Panitia menyampaikan bahwa dengan adanya Sarasehan tersebut diharapkan muncul komitmen bersama khususnya FKUB dan para lurah dan RW se Kota Salatiga untuk menghentikan segala bentuk konflik sehingga dapat hidup secara rukun dan damai.