Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri Semeru Singgih membuka secara langsung Sekolah Lapang Budidaya Tanaman Obat (Toga) bagi Kader PKK di ruang pertemuan, Dinas Pertanian Kota Kediri, Rabu (18/5).
Peserta berasal dari kader PKK pokja III dari masing-masing kelurahan. Peserta dibagi menjadi dua angkatan, 25 orang untuk angkatan pertama dan 25 orang untuk angkatan kedua. Pada acara tersebut, Dinas Pertanian juga memberikan dua bungkus bibit biji bunga matahari kepada para peserta.
Menurut Kepala Dinas Pertanian Kota Kediri Semeru Singgih, tanaman obat keluarga (toga) sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat. Bukan saja untuk kesehatan, tapi dapat juga menambah penghasilan keluarga. “Untuk itu, ia meminta agar Toga terus disosialisasikan kepada masayarakat, sehingga masing-masing kelurahan memiliki kelompok Toga,” ujar Semeru.
Dikatakannya, pengertian apotik hidup adalah memanfaatkan sebagian tanah untuk ditanami tanaman obat-obatan untuk keperluan sehari-hari. “Banyak obat-obatan tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, namun tidak dimanfaatkan dengan baik. Padahal, obat tradisional umumnya lebih aman karena bersifat alami dan tak memiliki efek samping. Maka tidak heran jika sebagian orang lebih senang mengonsumsi obat-obat tradisional,” terang Semeru.
Pada pelatihan tersebut Semeru melanjutkan setiap peserta diharapkan para peserta dapat memanfaatkan Toga dalam pengobatan tradisional. “ Saya berharap panjenengan semua mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh. Semoga ilmu yang di dapatkan bisa bermanfaat dan saya juga menghimbau untuk mensosialisasikan ilmu yang didapatkan di lingkungan masing-masing, agar lebih terasa manfaatnya bagi masyarakat” imbuh Singgih.
Seorang peserta pelatihan, Sri Wahyuni dari Kelurahan Balowerti mengemukakan, pelatihan yang dia ikuti begitu besar manfaatnya buat para peserta. Karena selain diajarkan membuat ramuan obat tradisonal, juga diajarkan cara penanaman tanaman obat-obatan. “Kami akan terus mengembangkan ilmu yang telah didapat, sehingga dapat mendorong animo masyarakat untuk ikut memanfaatkan pekarangan menjadi tanaman obat keluarga,” terangnya.