Kerjasama dalam penanggulangan Aids di Kota Kediri sangatlah dibutuhkan guna mensinergikan berbagai elemen masyarakat untuk Kota Kediri bebas Aids. Penanggulangan HIV Aids tidak bisa ditangani oleh Pemerintah saja, namun peran serta masyarakat, akademisi pendidikan dan pihak terkait juga memiliki peranan yang sama pentingnya.
Komisi Penanggulangan AIDS Daerah Kota Kediri menjalin sebuah kerjasama dengan Institut Ilmu Kesehatan (IIK) Bhakti Wiyata Kediri. Bertempat di Lab AVA Kampus IIK Kediri, Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah menandatangani MoU antara KPAD dengan IIK Kediri, Rabu (22/3). Turut hadir dalam acara tersebut, Rektor IIK Bambang Noeryanto, Perwakilan KPAD dan DP3AP2KB.
Ning Lik menyampaikan bahwa KPAD selama ini sudah menggandeng mahasiswa dari beberapa universitas di Kota Kediri dalam melakukan sosialisasi terkait HIV Aids di Kota Kediri. “Peran serta dari mahasiswa ini diharapkan dapat memberikan semangat baru guna menanggulangi Aids di Kota Kediri,” ujar Ning Lik.
Dalam kesempatan yang sama, Ning Lik menyampaikan jumlah penyandang Aids di Kota Kediri tercatat mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan para penyandang Aids yang sebelumnya tertutup kepada orang lain saat ini telah mau membuka diri kepada pihak KPAD. “Karena itulah jumlahnya bisa tercatat dan hasilnya dijadikan langkah KPAD kedepan untuk lebih menguatkan kinerjanya untuk Kediri Bebas dari Aids. Harapan dari MoU akan memberikan dampak positif serta kemaslahatan warga Kota Kediri,” ungkap Ning Lik.