Kota Kediri memiliki 35% lahan yang dapat dijadikan tempat bercocok tanam. Data itu diambil dari hasil survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri. Walikota Kediri, Mas Abu menyampaikan bahwa lahan yang ada tersebut harus dimanfaat dengan sebaik-baiknya dan harus dijaga bersama untuk keberlangsungan kedepannya.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian bersama dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Kediri menggandeng Bank Indonesia Perwakilan Kediri menggelar giat Tanam Perdana Bibit Pohon Pisang di Kelurahan Manisrenggo Kota Kediri.
Mas Abu menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan koordinasi antara petani dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. “Saya harap koordinasi bisa terus berjalan dengan baik. KTNA juga semoga bisa selalu berjalan selaras dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian agar jika ada ide-ide yang bagus bisa diterapkan oleh Pemerintah Kota Kediri,” ujar Mas Abu.
Dalam kesempatan yang sama, Mas Abu menyampaikan KTNA harus mau menggandeng anak muda agar para pemuda dapat ikut serta mengembangkan potensi pertanian di Kota Kediri. “Saat ini holtikultura sebenarnya memiliki nilai potensi yang cukup tinggi. Untuk menambah nilainya lagi harus ada seni kreativitasnya. Tugas inilah yang sangat pas jika diperankan oleh kaum berjiwa muda,” ujar Mas Abu.
Mari bersama merawat bumi dan jangan pernah untuk merusak. Karena dengan menjaga dan memperlakukan bumi dengan baik, maka Tuhan akan memuliakan kita semua. Sepenggal ungkapan dari Mas Abu kepada warga agar bersama-sama merawat lingkungan. Harapan kedepannya pertanian di Kota Kediri akan mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam acara yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Semeru Singgih menyampaikan bahwa dalam rangka pengembangan holtikultura, Pemerintah Kota Kediri memiliki pandangan untuk mengembangkan buah-buahan, yaitu pisang, kelengkeng dan belimbing. “Kenapa kita pilih buah-buahan, karena buah itu cepat dalam masa tanam sampai panen dan memiliki nilai jual yang cukup bisa diperhitungkan. Pola yang dilakukan dalam program Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ini adalah Pola Demplot. Yaitu petani menyediakan lahan untuk ditanami dan bibit akan disediakan oleh Dinas. Setelah tiba musim panen, hasilnya dapat dipanen langsung oleh petani,” ungkap Singgih.
Kegiatan Penanaman bibit pohon pisang ini akan dilaksanakan di perwakilan kelurahan yang ada di 3 kecamatan di Kota Kediri. Penanaman perdana digelar di lahan milik Samuri, warga Kelurahan Manirenggota Kecamatan Kota yang luas lahannya 0,2 ha. “Setelah waktu panen, nanti hasilnya bisa dimiliki pak Samuri. Tapi kami minta jika nanti tumbuh anakan pisang, harap di bagikan kepada anggota kelompok tani yang lainnya agar semuanya merasakan dampak positif dari program ini,” ujar Singgih.
Selain itu, Singgih juga menyampaikan bahwa Kota Kediri akan mengirimkan 5 orang sebagai perwakilan untuk mengikuti pelatihan nasional (Penas) yang akan di selenggarakan di Aceh.