Saat ini kita buat Kota Kediri sebagai The Service yang terdapat Smart City di dalam nya. Hal tersebut disampaikan Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam Dialog Ekonomi 2017 "Peran Digital Economy dan Smart City Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah ", Kamis (30/3) di Bank Indonesia Kota Kediri.
Menurut Walikota yang akrab disapa Mas Abu ini saat ini kita tidak bisa menghindari peran digital yang sangat luar biasa. "Peran yang diberikan digital saat ini sangat luar biasa. Bahkan kota maupun kabupaten juga memberikan data perubahan ini yang luar biasa cepat," ujarnya.
Saat ini lanjut Mas Abu, Kota Kediri konsep menerapkan smart city dalam berbagai pelayanan publik. Salah satu langkahnya dengan menyederhanakan perijinan dan perijinan berbasis android dan website untuk mempermudah investor. "Pemerintah Kota Kediri telah menyederhanakan ijin dari 153 ijin menjadi 56 ijin saja. Lalu kita juga punya perijinan online. Jadi ketika mengurus ijin tidak perlu datang ke kantor perizinan. Namun cukup melalui smartphone anda," ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Kediri ini juga menjelaskan, selain penyederhanaan perizinan, Kota Kediri juga memberikan kemudahan pada masyarakat dengan pembayaran PBB online serta pengundian hadiah dalam Bulan Panutan PBB pun juga dilakukan secara online.
Mas Abu juga menuturkan bahwa saat ini Pemerintah Kota Kediri juga memiliki aplikasi Prodamas yang dapat memantau pembangunan dan perkembangan dari Prodamas di lingkungan RT. "Bapak Ibu di Kota Kediri ada Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) yang memberikan dana 50 juta per RT per tahun untuk pembangunan di wilayahnya. Untuk memantau program ini kita memiliki aplikasi Prodamas. Memang aplikasi ini belum sempurna. Tapi kita akan terus memperbaiki," jelasnya.
Selain itu, lanjut Mas Abu Pemerintah Kota Kediri juga memiliki aplikasi Trans Info Kota Kediri untuk memantau arus lalu lintas di Kota Kediri. Serta adanya command centre dan program bus dan angkot sekolah gratis.
Dalam segi digital economy, Mas Abu memaparkan bahwa Pemerintah Kota Kediri terus berupaya untuk mendorong UMKM Kota Kediri untuk dapat memperluas pasarnya melalui online. "Upaya Pemerintah Kota Kediri yaitu dengan bekerjasama dengan Bukalapak untuk memasarkan produk UMKM," jelasnya.
Dalam dialog ini hadir empat pemateri diantaranya Prof.Suhono Insiator Smart City, Junanto Herdiawan Kepala Financial Technology Office, Dias Satria dari Universitas Brawijaya dan Ir.Fatmayeti, MM dari Kementrian Perdagangan