Mas Abu dinobatkan sebagai Pawang Jaranan Kota Kediri

berita | 15/07/2017

Jaranan, kesenian asli Kediri yang memiliki nilai-nilai budaya dan keindahan. Karena keindahan kesenian ini dapat tumbuh berkembang tidak hanya di Kediri saja, namun merambah ke daerah sekitar yang memiliki gaya penampilan yang berbeda-beda di tiap daerahnya. "Jaranan ini kesenian yang walaupun sudah beragam jenis gayanya namun masih tetap satu jua. Dengan beragamnya budaya dalam kesenian Jaranan, sudah menjadi tugas Pemerintah Kota Kediri untuk mewadahi kreativitas dan inovasi para seniman Jaranan," ujar Mas Abu, Walikota termuda Kediri ini.

Mas Abu mengucapkan terimakasih atas 11 tahun kehadiran Wahyu Krida Budaya sebagai sosok paguyuban yang selama ini dapat berkoordinasi dengan sangat baik kepada Pemkot Kediri melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri. "Selamat hari jadi ke-11 Wahyu Krida Budaya. Semoga Wahyu Krida Budaya dan seluruh Jaranan di Indonesia khususnya Kota Kediri bisa terus berkembang dan memiliki koordinasi yg baik dg Pemerintah Daerah," ungkap Mas Abu kala membuka kegiatan halal bihalal serta peringatan HUt Wahyu Krida Budaya ke-11 di Lapangan Kelurahan Bujel Kecamatan Mojoroto, Sabtu (15/7).

Mas Abu menekankan bahwa kesenian harus terus di uri-urikan agar bisa dilestarikan. Karena jika bukan kita sebagai warga negara yg melestarikan maka akan ada negara lain yang melestarikannya seperti budaya-budaya lainnya. "Saya memang bukanlah seniman atau budayawan namun saya cinta dan senang dengan kesenian-kesenian yg ada di Kota Kediri. Semoga kedepannya akan muncul kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan Jaranan dengan cara berkolaborasi dengan para seniman selain paguyuban jaranan," ujarnya.

Karena semangat dan kecintaannya terhadap kesenian Jaranan inilah, Wahyu Krida Budaya menobatkan Mas Abu sebagai Pawang Jaranan Kota Kediri.

Selain itu, Pemkot Kediri juga beberapa kali menghadirkan Jaranan dengan jumlah yang luar biasa. Hal tersebut berkat adanya suppor dari seniman jaranan-jaranan yang ada di kota Kediri dan sekitarnga.

Perlu untuk diketahui, dalam acara halal bihalal dan peringatan HUT Wahyu Krida Budaya 2017 hadir Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Kepala Disbudparpora Kota Kediri Nur Muhyar, Forpimka Kecamatan Mojoroto, Ketua Pasjar Kediri Hary Pratondo beserta anggotanya.