Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar kembali mendulang prestasi. Kali ini, walikota muda tersebut meraih penghargaan Kihajar Award. Penganugerahan Kihajar Award 2017 ini diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy, Kamis malam (16/11) di Gedung A Kemdikbud Plaza Insan Berprestasi, Senayan, Jakarta. Walikota yang populer disapa Mas Abu ini menerima penghargaan bersama 6 provinsi dan 8 kota/kabupaten lainnya. Penghargaan yang diberikan berupa Plakat, piagam penghargaan, dan SK Mendikbud tentang Penerima Penghargaan Kihajar.
Penghargaan ini diberikan setiap tahun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasarkan penilaian dewan juri setelah mempertimbangkan usulan daerah, data pendukung dan masukan dari masyarakat. Penghargaan kategori Pratama ini berhasil diraih oleh Mas Abu karena dirinya dinilai memiliki kebijakan, menjalankan program, dan mengimplementasikan TIK untuk Pendidikan dan Kebudayaan baik dalam bentuk e-pembelajaran maupun e-administrasi
Walikota berusia 37 tahun ini mengungkapkan terima kasihnya kepada Dinas Pendidikan Kota Kediri yang telah menelurkan beberapa program yang memanfaatkan perkembangan IT sebagai sumber informasi maupun pembelajaran bagi siswa-siswi. “Jadi IT tidak hanya sekedar IT saja. Dinas Pendidikan Kota Kediri pun bisa memanfaatkannya untuk kemajuan pendidikan di Kota Kediri,” ujarnya.
Mas Abu juga menuturkan Pemerintah Kota Kediri sangat baik dalam pemanfaatan IT ini dengan adanya beberapa program pendidikan yang dapat diakses secara online. Seperti misalnya, pitakon, perpanjangan ijin lembaga secara online, English Massive, fasilitas ujian nasional CBT untuk siswa SMP dan SMA dan adapula media sosial pendidikan untuk siswa. “Jadi ternyata kementrian menilai sebegitu dalamnya. Alhamdulillah Kota Kediri mendapat penghargaan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,” ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Kediri ini mengharapkan, kedepan Pemerintah Kota Kediri dapat membuat program-program yang baik dan kreatif yang tujuannya memudahkan seluruh masyarakat Kota Kediri menggunakannya secara online. Sehingga sosialisasi program pendidikan bisa diakses hanya dengan website ataupun smartphone nya. “Saya menuntut di era perkembangan IT ini kita gunakan IT untuk mempercepat seluruh pelayanan yang ada di Kota Kediri,” imbuhnya.
Sebelum meraih penghargaan ini, Kota Kediri telah melewati beberapa tahap seperti, penilaian dilakukan berdasarkan data dan dokumen yang dikirim oleh para calon penerima melalui aplikasi Anugerah Kihajar, data yang dikirim melalui aplikasi Anugerah Kihajar akan diverifikasi oleh tim verifikator untuk disampaikan pada tim juri, lalu tim juri akan memberikan penilaian berdasarkan kriteria dan pembobotan yang telah ditetapkan, hasil penilaian tim juri merupakan dasar untuk penetapan calon pemenang Penghargaan Kihajar dan yang terakhir Mendikbud menetapkan Penerima Penghargaan Kihajar 2017.