Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar bersama Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah menyalurkan secara langsung zakat kepada 2050 mustahiq, Senin (29/1) bertempat di GOR Jayabaya Kota Kediri. Zakat ini dihimpun oleh Baznas, yang diperoleh dari zakat para Aparatur Sipil Negara dilingkungan Pemerintah Kota Kediri.
Dalam sambutannya, Walikota Kediri yang akrab disapa Mas Abu menghaturkan terima kasihnya kepada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) atas terkumpulnya zakat ini. "Ini semua adalah pejuang zakat. Semoga tahun depan lebih lancar dan lebih banyak lagi sasarannya," ujarnya.
Mas Abu juga mengapresiasi program yang dimiliki Baznas untuk membantu mengentaskan masyarakat Kota Kediri dari kemiskinan. Basnaz juga dihimbau untuk selalu berkomunikasi dengan Pemerintah Kota Kediri mengenai data agar semuanya sinkron. "Baznas harus bekerjasama dengan Pemerintah Kota Kediri by data. Ini semua dilakukan agar sinkron data orang yang berhak menerima zakat," ungkapnya.
Kedepan Mas Abu menginginkan agar dibuat aplikasi agar sistem keuangan Baznas lebih keren lagi. "Sebelum instruksi ini saya keluarkan sistem tentu akan dibuat dulu. Semoga kedepan semakin banyak lagi zakat maupun infaq yang terkumpul," harapnya.
Dihadapan para mustahiq, walikota muda berusia 37 tahun ini memaparkan beberapa program Pemerintah Kota Kediri yang diperuntukkan untuk membantu anak-anak Kota Kediri yang berasal dari keluarga kurang mampu. Seperti, bantuan seragam gratis beserta ongkos jahitnya, beasiswa bagi mmahasiswa serta bantuan subsidi SPP sebesar 75 ribu bagi SMA/SMK. "Pendidikan ini sangat penting. Pemerintah harus turun tangan untuk membantu pendidikan. Tidak boleh ada lagi anak Kota Kediri yang berasal dari keluarga kurang mampu yang tidak bersekolah," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Baznas Kota Kediri Dawud Samsuri mengungkapkan selama 2017 zakat yang telah terkumpul adalah 686 juta jumlah ini meningkat 27%. Serta selama tahun 2017 Baznas telah melakukan beberapa program seperti bedah rumah dan santunan peduli dhuafa