Peran tempat ibadah saat ini bukan hanya sebagai sarana ibadah saja, namun juga sebagai sarana untuk revolusi mental. Hal ini disampaikan oleh Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar saat meresmikan mushola Nurul Iman di lingkungan SMPN 6 Kota Kediri, Selasa (6/2) pagi. Peresmian mushola tersebut ditandai dengan penandatanganan batu prasasti dan pemotongan rangkaian bunga melati yang dilakukan oleh Walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar.
Mas Abu menginginkan agar pembinaan mental dan spiritual generasi muda senantiasa dilakukan dimanapun mereka berada. Baik di lingkungan keluarga, sekolah ataupun tempat ibadah sebagai salah satu sarana tempat belajar bagi generasi muda. “Dengan adanya mushola yang sudah dibangun ini, saya betul-betul titip kepada bapak/ibu guru, tolong murid-murid yang agamanya islam diajarkan untuk sholat dhuha. Karena bapak presiden menganjurkan untuk revolusi mental, dan revolusi mental yang terbaik adalah di dalam masjid atau mushola. Adakan kajian-kajian supaya murid-murid itu tahu, karena sekarang dampak dari globalisasi sangat luar biasa. Kita bisa mengantisipasi itu dengan kearifan lokal dan agama,” terangnya.
Mas Abu menjelaskan, arah pembangunan Kota Kediri adalah sumber daya manusia. Untuk itu, Pemerintah Kota Kediri berkomitmen menaikkan indeks pembangunan manusia. Menurutnya, sekolah bukan hanya milik pemerintah daerah saja, melainkan milik bersama. Untuk itu diperlukan adanya partisipasi dari semua pihak demi kemajuan dan kelancaran proses belajar mengajar. “Terimakasih atas segala partisipasi untuk sekolahan ini. “Sekolah ini adalah milik kita semua. Mari kita lebih perhatian dengan keberadaan sekolah ini. Mari buat sekolahan ini menjadi lebih maju lagi, lebih produktif lagi. Saya titip juga kepada bapak/Ibu guru, adik-adik ini adalah kids jaman now yang beda jauh dengan jaman kita dulu. Mereka harus bisa komunikasi dua arah. Ajarkan mereka komunikasi dengan guru yang baik. Saling menghormati, bisa menjadi teman, bisa menjadi guru, bisa menjadi orang tua di dalam sekolahan ini,” ujarnya.
Dihadapan Wali murid, Mas Abu menyampaikan pesannya agar mengawasi dan mendidik putra-putrinya agar menjadi generasi yang tangguh dan memiliki kesalehan sosial di tengah tantangan dan arus globalisasi saat ini. “Untuk bapak/ibu wali murid, tolong putra-putrinya di rumah diperhatikan baik-baik sehingga ke depan putra-putri panjenengan menjadi anak yang sholeh, daya saingnya bagus, agamanya juga bagus. Jadi tidak hanya pelajaran, tapi agamanya juga harus sempurna menjadi anak yang sholeh dan sholihah. Kita juga harus didik anak-anak kita memiliki mental baja supaya daya saing mereka meningkat, sehingga ke depan mereka bisa bersaing dengan orang lain yang ada di seluruh dunia karena persaingan sekarang global. Kalau ada sumbangsih saran, silahkan berbicara dengan bapak/ibu guru atau kepala sekolah sehingga tidak ada gap/jarak sedikitpun semua masukan bisa berjalan dengan baik,” harapnya.
Untuk diketahui, Mushola Nurul Iman di lingkungan SMPN 6 Kota Kediri yang sebelumnya seluas 9m2 dan hanya berlantai satu, setelah dilakukan renovasi selama kurang lebih tiga tahun, kini luasnya menjadi 14m2 dan memiliki dua lantai. Sumber anggarannya berasal dari infak siswa, guru, wali murid dan bantuan APBD dari Pemerintah Kota Kediri.