Pensiun bukan berarti berhenti aktivitasnya, hanya berpindah tempat pengabdiannya. Bila kemarin pengabdian di pemerintah, sekarang adalah pengabdian di masyarakat.
Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu dalam Musyawarah Kota PWRI Kota Kediri ke-5, Kamis (27/12) bertempat di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri.
“Saya merasa gembira bisa bertatap muka dan bersilaturahim dengan panjenengan semua. Melihat semangat panjenengan sekalian saya juga ikut bersemangat. Meskipun sudah pensiun, tetapi panjenengan masih tetap aktif dan produktif dalam berbagai bidang,” ujar Budwi Sunu.
Menurut pria yang telah menjabat Sekda Kota Kediri selama empat tahun ini, penyelenggaraan musyawarah kota ini merupakan suatu bukti bahwa PWRI Kota Kediri telah mampu menjaga kerbelangsungan serta eksistensi dan peran organisasi PWRI. Untuk itulah keberadaan para pensiunan PNS dalam wadah Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) diharapkan terus memberikan masukan bagi pemerintah daerah dalam menjalankan tugas pemerintahan, pembangunan dan sosial kemasyarakatan.
Dalam kesempatan ini, Budwi Sunu mengungkapkan data BPS menunjukkan bahwa angka harapan hidup di Kota Kediri yaitu 73,69. Ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kota Kediri sehat dan panjang umur. Pemerintah Kota Kediri juga senantiasa mengupayakan agar masyarakat Kota Kediri mendapat jaminan kesehatan. Diantaranya dengan program seperti Universal Health Coverage. “Jadi bagi warga ber-ktp Kota Kediri yang sakit dan mau dirawat dikelas III RSUD Gambiran kita akan gratiskan seluruh biayanya. Namun tentu saya berharapnya masyarakat Kota Kediri selalu diberikan kesehatan,” pungkasnya.
Musyawarah ini dilakukan untuk memilih pengurus masa periode 2019-2023. Diikuti oleh 120 anggota PWRI Kota Kediri.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua PWRI Provinsi Jawa Timur Soedjito, Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut, dan Kepala Bagian Administrasi Kesra Kota Kediri Ardi Handoko.