Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar hari ini hadir sekaligus membuka Kuliah Umum dengan tema Mempersiapkan Generasi Muda Indonesia Dalam Era Industri 4.0 di Gedung A Kampus II Politeknik Kediri, Kamis, (10/1).
Dalam acara tersebut, walikota yang akrab disapa Mas Abu ini menjelaskan Politeknik Kediri adalah sebuah gagasan dari Pemerintah Kota Kediri pada zaman Walikota Maschut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Kediri pada masa itu. Pada masa saat ini, keberadaan Politeknik Kediri bagi Mas Abu adalah sebagai wujud Pemerintah Kota Kediri untuk meningkatkan Human Development Index di Kota Kediri. Dengan berkembangnya dunia pendidikan, khususnya pendidikan vokasi, berkembangnya Politeknik Kediri dapat meningkatkan kualitas dan rasa kompetitif Kota Kediri. "Kita dari Pemkot Kediri terus mendorong Poltek Kediri agar menjadi semakin bagus. Mahasiswa disini juga sudah diakui oleh perusahaan-perusahaan, banyak yang sebelum lulus ini sudah di booking dan ada beberapa yang kerjasama dengan UMKM di Kota Kediri dalam bidang mesin produksi dan publikasi usaha," ujarnya.
Saat ini, lanjut Mas Abu, di tahun 2019 Perguruan Tinggi yang akan meluluskan mahasiswa harus terakreditasi. Jadi harapannya, Politeknik Kediri bisa segera mendapatkan status baru sebagai Politeknik Negeri. "Kita sudah urus SK penetapan hibah ke Polinema. NPHD sedang proses. Kami berharap SK PSDKU Polinema bisa segera diterbitkan," ujar Mas Abu.
Dalam acara yang sama, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia Mohamad Nasir menjelaskan saat ini SK PSDKU Polinema sudah dalam proses. "Saat ini kita memang sedang mengembangkan pendidikan vokasi yang ada di politeknik seluruh Indonesia, salah satunya adalah di Kediri ini. Semoga penegrian Poltek Kediri bisa segera terwujud dengan program PSDKU dengn Politeknik Negeri Malang," ujar.
Menristekdikti Mohamad Nasir yang juga menjadi narasumber dalam Kuliah Umum di Kampus II Politeknik Kediri ini menjelaskan perlu adanya perubahan dalam sistem perkuliahan yang sifatnya face to face. "Kita perlu tinjau PTN dan PTS yang menerapkan sistem face to face. Kita tinjau dan evaluasi, kalau perlu akan kita perbaiki sistemnya," ujarnya.
Bagi salah satu orang yang pernah menimba ilmu di Kota Kediri ini, Mohamad Nasir merasa bahagia Kota Kediri telah berkembang menjadi lebih baik. Karenanya, M Nasir juga memberikan dorongan moral kepada mahasiswa Politeknik Kediri yang hari ini hadir dalam Kuliah Umum. M Nasir memberikan contoh suksesnya beberapa lulusan Politeknik di Indonesia dari beberapa bidang dengan menggunakan teknologi sebagai penopang utama usaha yang dilakukan. Para peserta pun dibuat semakin bersemangat dan antusias dengan kuliah umum yang diberikannya.
Di akhir kuliah umum, M Nasir menunjuk maju kedepan beberapa mahasiswa yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di tiap jurusan. Berjajarlah Ratna Indah Sari dari jurusan Akuntansi yang memiliki IPK 3,71, kemudian Azhar dari jurusan Perawatan dan Perbaikan Mesin dengan IPK 3,69, Dodi Mahera dari jurusan Perawatan dan Perbaikan Mesin dengan IPK 3,5 dan M Dhimas dari jurusan Teknik Informatika dengan IPK 3,5. Selain itu ada juga Mega Larasati yang merupakan mahasiswa asal terjauh dari Kota Kediri yaitu dari Biak Papua juga maju kedepan disamping Menristekdikti itu. Kelima mahasiswa beruntung ini masing-masing mendapatkan hadiah berupa laptop dari Menristekdikti untuk meningkatkan semangat dalam belajar untuk lebih baik.
Ratna Indah Sari, salah satu mahasiswa beruntung ini merasa bangga bisa menerima laptop dari Menristekdikti. "Seneng banget biss dapat laptop dari Pak Menteri, karena saat ini laptop itu sangat penting. Semoga laptop ini bisa sangat bermanfaat untuk saya kedepannya," ujarnya.