Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengingatkan agar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) harus sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Kediri. Hal itu diungkapkan Abdullah Abu Bakar saat membuka Pencanangan Musrenbang Kelurahan se-Kota Kediri, Selasa (19/2) bertempat di Gedung Serbaguna PG. Pesantren Baru.
Pria yang populer disapa Mas Abu ini menjelaskan, bila pembangunan yang dilakukan di Kota Kediri harus sustainable . Sehingga capaian-capaian pembangunan di Kota Kediri arahnya akan semakin bagus dan tentunya berdampak bagi masyarakat. "Saya lihat arah pembangunan di Kota Kediri sudah bagus. Tapi disini saya jelaskan pada masyarakat agar pembangunannya lebih berkelanjutan. Sehingga kota ini layak dan nyaman untuk ditempati," jelasnya.
Pada kesempatan ini, Mas Abu juga menyampaikan capaian target kinerja RPJMD Kota Kediri tahun 2014-2019. Dimana beberapa indikator makro pembangunan mengalami peningkatan. Diantaranya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Kediri mencapai 77,13, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,47%, tingkat kemiskinan 7,68%, tingkat pengangguran terbuka 3,63% dan inflasi di Kota Kediri yang turun diangka 1,97%. Selain mampu mencapai target kinerja RPJMD, dalam lima tahun ini Pemerintah Kota Kediri telah meraih beberapa penghargaan. Diantaranya, sebagai TPID terbaik se-Jawa Bali selama dua tahun berturut-turut, lima terbaik penyelenggaraan PTSP terbaik se-Indonesia tahun 2018, penghargaan sebagai kota layak anak tingkat madya, Anugerah Parahita Ekapraya (APE), adipura, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan SAKIP dengan nilai BB.
Selain itu, dalam rangka mewujudkan Kota Kediri yang maju dan nyaman, Pemerintah Kota Kediri menetapkan visi RPJMD Kota Kediri tahun 2020-2024 yakni "Kota Kediri Unggul dan Makmur dalam Harmoni". Dimana dalam mencapai visi itu telah ditetapkan program unggulan, antara lain, prodamas plus; service city card ; open and clean goverment ; asuransi kesehatan universal atau universal health coverage ; home care kondisi darurat, lansia dan balita; pendidikan gratis dan berkualitas; pengembangan usaha milik RW atau koperasi RW; penciptaan 15.000 wirausaha baru; satu kelurahan satu Ruang Terbuka Hijau (RTH); dan kampung keren (kreatif dan independen). “Di Kediri ini kan banyak warga berusia produktif bonus demografinya sudah sejak tahun 2018. Sehingga Pemerintah Kota Kediri akan mencoba menyambungkan mereka dengan market place . Saat ini yang sudah tersambung dengan kita Buka Lapak dan Gojek yang sudah mulai sounding karena mereka menginginkan UMKM bayarnya dengan go-pay ,” ungkap walikota muda berusia 38 tahun ini.
Terakhir Mas Abu mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut serta dalam keberhasilan pembangunan di Kota Kediri yang tentunya tidak hanya dilaksanakan oleh pemerintah daerah saja, namun juga atas kerjasama dan antusiasme yang tinggi dari seluruh semua untuk ikut serta dalam mempercepat terwujudnya cita-cita bersama. “Salah satu keterlibatan panjenengan adalah dalam kegiatan Musrenbang ini. Saya juga meminta OPD terkait utuk memetakan program dan kegiatannya berdasarkan potensi dan kondisi wilayah, serta melakukan evaluasi program dan kegiatan yang sudah dijalankan,” pungkasnya.
Pencanangan Musrenbang Kelurahan se-Kota Kediri ini dihadiri oleh Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah, Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Enny Endarjati, Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kota Kediri, Camat, karang taruna dan Ketua LPMK se-Kota Kediri.