Keakraban dan kehangatan Mas Abu dan Wagub Jatim

berita | 15/02/2019

Keakraban dan kehangatan, begitu tampak saat Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Ketua TP PKK Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar menerima kunjungan dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Jumat malam (15/2), bertempat di Rumah Dinas Walikota Kediri. Tidak sendiri, Wakil Gubernur Jawa Timur yang baru saja dilantik ini datang bersama Ketua TP PKK Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin. Sebelum singgah di Kota Kediri, Emil Elestianto Dardak dan Arumi Bachsin berkunjung ke Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Tulungagung. Kemudian berkunjung ke Kabupaten Kediri setelah dari Kota Kediri.

Usai melakukan perbincangan sekitar dua jam, Emil Elestianto Dardak mengatakan dirinya mendapat mandat dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa untuk berkoordinasi dengan kepala daerah di Jawa Timur bagian selatan. Dalam kunjungan ini, dirinya menyampaikan komitmen dari Gubernur Jawa Timur bahwa fokus pembangunan Jawa Timur bersifat kewilayahan dan Jawa Timur bagian selatan ini punya potensi besar yang belum tergarap. “Hari ini saya datang untuk menyampaikan komitmen dari Bu Khofifah dan harapan kedepannya kita bisa mewujudkan Kota Kediri sebagai penggerak ekonomi di wilayah Mataraman. Saya banyak mendengar pengalaman beliau (Abdullah Abu Bakar) karena prestasinya sebagai walikota juga banyak termasuk saya dan Pak Rhenald Kasali sering membicarakan apa yang dicapai Kota Kediri,” ujar Mantan Bupati Trenggalek ini.

Pria yang akrab disapa Emil ini juga menambahkan bila dalam diskusi tadi dirinya dan Abdullah Abu Bakar banyak bertukar pikiran. Dari hasil diskusi ini akan menjadi rekapan  sehingga nantinya dirinya dan Gubernur Jawa Timur bisa melakukan navigasi untuk mempertajam Nawa Bhakti Satya, yang berisi Sembilan program pokok untuk membangun Jawa Timur. “Ternyata bu wali juga concern terhadap pembangunan di Kota Kediri dan tadi kita juga banyak bertukar pikiran. Apalagi nanti bu wali dan Bu Arumi akan banyak bekerjasama dan kita ingin kampung tenun yang telah dikembangkan oleh lebih dari seratus penenun ini bisa menjadi unggulan Dekranasda Jawa Timur. Walaupun dari Kota Kediri sudah bagus tapi dari provinsi ingin mempertajam kebijakan provinsi,” imbuhnya.

Melihat wilayah Kota Kediri yang menjadi hub dari daerah-daerah disekitarnya, Emil melihat tantangan di Kota Kediri ini tidak ringan. Dengan luas Kota Kediri yang terbatas, maka membangun Kota Kediri harus bersinergi dengan daerah-daerah sekitar. Wilayah diluar administratif dari Kota Kediri pun harus bisa selaras dengan Kediri Kota. Nanti akan diusulkan perencanaan tata ruang, tidak hanya Kota Kediri saja namun di Kediri Raya. Apalagi nanti akan ada Tol Kertosono-Kediri  yang sedang mengusulkan lokasi ke provinsi, pembangunan bandara masuk dalam proyek strategis nasional, dan selingkar wilis juga menjadi prioritas bersama. “Jadi jangan sampai momen emas ini sampai tidak dimanfaatkan. Kami  tahu Kediri sudah all out berjuang untuk itu. Sekarang tinggal mencari cara mengatasi keterbatasan lahan dan keselarasan jaringan jalan, termasuk kemungkinan pengembangan transportasi umum di Kediri yang sudah didorong Pak Wali dengan mensubsidi untuk anak sekolah namun pola penggunaannya belum terlalu masif. Kita harus berpikir lima sampai sepuluh tahun kedepan bagaimana mungkin mobilitas orang di Kediri tidak bergantung dengan kendaraan pribadi,” jelas Wakil Gubernur berusia 34 tahun ini.

Pada kesempatan ini, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar kemudian banyak berdiskusi untuk membuat Kota Kediri dapat bersinergi dengan daerah sekitar termasuk beberapa permasalahan yang ada di Kota Kediri. “Saya melihat bahwa Ibu Gubernur dan Bapak Wakil Gubernur punya semangat baru untuk mengembangkan Jawa Timur lebih maju dan  sustainable . Termasuk yang saya bicarakan beberapa permasalahan permasalahan di Kota Kediri yang yang harus kita tata untuk menjaga Kota Kediri supaya pertumbuhan ekonominya maju dan berdampak pada masyarakat. Tentu ini harus disetting sedemikian rupa baik tata ruang dan yang lain-lainnya menjadi satu kesatuan yang utuh dan bisa sekali dikerjasamakan dengan Provinsi Jawa Timur,” ujar Mas Abu-sapaan akabnya.

Mas Abu ingin menata Kota Kediri menjadi lebih baik lagi agar perekonomian di Kota Kediri dan Jawa Timur lebih maju lagi. Apalagi dengan adanya airport dan jalan tol tentu perekonomian akan semakin bertumbuh. “Tadi saya ngobrol lama sekali dengan Pak Emil Dardak karena kita ingin Jawa Timur lebih maju dan tertata sehingga kita bisa membuat ekonomi di Jawa Timur bertumbuh. Meskipun kita tidak memiliki tambang kita hanya kota perdagangan yang didukung dengan adanya airport dan jalan tol kita harus berpikir jangka panjang. Besar harapan saya kedepan Kota Kediri juga semakin tertata dengan baik dan bersinergi karena Kota Kediri letaknya ditengah,” jelasnya.

Dalam perbincangan dengan Emil Dardak ini, Mas Abu juga mengatakan bila Kota Kediri sekarang mandiri dengan APBDnya. Bila nanti ada bantuan dari provinsi yang dapat mensinergikan maka akan jauh lebih baik. “Harapan saya pendanaan kita untuk membuat ring road , membuat jembatan, pasar dan penataan itu masih kurang, kita tidak bisa sendiri. Makanya harapannya kedepan kita bisa dapat sharing pendaan dari provinsi baik itu nanti yang membangun provinsi kita akan dengan senang hati. Tapi yang jelas kita membangun sistem yang baik untuk jangka waktu yang panjang, tidak hanya lima tahun kedepan tapi sepuluh atau lima belas tahun kedepan sehingga kota kita masih cozy dan homey untuk dihuni,” katanya.