Sejak tiga hari lalu, Kota Kediri diverifikasi dalam penilaian kota tangguh dan kapasitas penanggulangan bencana daerah. Hasil dari penilaian yang telah dilakukan dipaparkan kepada Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah, Jumat (27/9) bertempat di Ruang Kilisuci Pemerintah Kota Kediri.
Hasil sementara penilaian kota tangguh, Kota Kediri mendapat skor 106 dari total skor 141 pada pengukuran scorecard dengan standar internasional menggunakan 10 langkah mendasar. Sementara untuk pengukuran Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kota Kediri berhasil meraih skor 0,51 yang masuk dalam kategori sedang. Pengukuran IKD ini menggunakan 7 prioritas, dimana pada 3 prioritas Kota Kediri masih mendapat nilai rendah. Tiga prioritas tersebut adalah pengembangan sistem pemulihan bencana, pengkajian resiko dan perencanaan terpadu, serta perkuatan kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana. Dari prioritas yang masih mendapat nilai rendah tersebut telah diberikan rekomendasi untuk menyusun program rencana aksi kota tangguh dan tindak lanjut.
Menanggapi hasil sementara penilaian, Lilik Muhibbah mengatakan semua OPD di Pemerintah Kota Kediri bersinergi untuk mewujudkan kota tangguh. “Banyak hal-hal yang harus dilakukan oleh Kota Kediri untuk kota tangguh. Dari OPD ternyata harus menyisihkan anggarannya karena selama ini yang kita pahami BPBD ini aman-aman saja,”ujarnya.
Wanita yang akrab disapa Ning Lik ini mengharapkan Kota Kediri dapat menjadi kota tangguh. “Kami dukung seratus persen. Semoga hasil kerja tim ini bisa benar-benar membantu mewujudkan Kota Kediri menjadi Kota Tangguh,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB Raditya Jati mengatakan sebuah kota ataupun kabupaten harus tangguh. Program kota tangguh ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan mendorong komitmen pemerintah daerah dan nasional untuk menjadikan pengurangan risiko dan pembangunan ketangguhan bencana serta perubahan iklim sebagai investasi. “Urusan kebencanaan ini tidak hanya menjadi urusan BPBD saja. Namun kita harus menyadari kebencanaan ini menjadi urusan berbagai pihak,”pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan ini Kasi Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Timur Pinky Hiddayati, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri, tim fasilitator nasional, tim fasilitator daerah, dan jajaran BPBD Kota Kediri. (dra/sk)