Dua hari jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, jajaran anggota Polres Kediri Kota menggelar apel gelar pasukan. Apel tersebut digelar dalam rangka kesiapan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Jumat (18/10) bertempat di Mako Polres Kediri Kota. Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah hadir dalam acara tersebut.
Ditemui usai apel, Wakil Walikota Kediri Lilik Muhibbah mengungkapkan Pemerintah Kota Kediri siap untuk bersinergi dengan Polri dan TNI dalam menjaga keamanan jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. “Hari ini Polres Kediri Kota menggelar apel untuk kesiapan pengamanan. Dari Pemkot Kediri ada Satpol PP dan Dishub yang terus berkoordinasi,”ujar wanita yang populer disapa Ning Lik ini.
Dengan apel gelar pasukan, Ning Lik berharap keamanan di Kota Kediri terus terjaga. “Tadi dalam apel Pak Kapolres juga menjelaskan beberapa hal terkait menjaga keamanan di Kota Kediri. Mudah-mudahan sampai nanti tanggal 20 Oktober semua tetap aman,” harapnya.
Dalam kesempatan yang sama Kapolresta Kediri AKBP Miko Indrayana, menyampaikan kondisi di Kota Kediri sampai saat ini aman dan kondusif. Polres Kediri Kota telah melakukan beberapa kegiatan untuk menjaga keamanan di Kota Kediri menjelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih. Diantaranya, melakukan kegiatan pendekatan dan mapping potensi-potensi kerawanan di wilayah hukum Polres Kediri Kota. “Namun demikian hingga saat ini kondisi di wilayah Kota Kediri masih cukup aman karena berkat bantuan masyarakat Kota Kediri. Kita juga lakukan kegiatan operasi dan patroli yang dibantu Kodim dan Pemerintah Kota Kediri. Setiap malam dan jam-jam tertentu kita lakukan patroli. Diharapkan kegiatan tersebut dapat mengurangi niat daripada sekelompok orang yang ingin mengacaukan atau mebuat situasi kurang nyaman, Tapi sampai dengan saat ini tidak ada kejadian yang cukup menonjol di wilayah Kediri Kota ini,”ujarnya.
AKBP Miko Indrayana menjelaskan terkait penyampaian pendapat di muka umum, Polres Kediri Kota tidak pernah melakukan pelarangan. Namun ada beberapa etika dan peraturan yang harus disepakati dan dipatuhi. Misalnya, tidak mungkin demo akan dilakukan malam hari atau dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan agama. “Inipun dari LSM maupun adik-adik mahasiswa sudah sepakat. Jadi ketika melakukan penyampaian pendapat di muka umum harus untuk kemajuan Kota Kediri. Sementara untuk personil ada 400 kemudian ditambah 50 dari Brimob dan ada satu batalyon yang kami stand by kan di Polres,” jelasnya.
Apel ini diikuti oleh anggota Polres Kediri Kota, TNI, Satpol PP dan Dishub. Hadir pula perwakilan Forkopimda Kota Kediri. (dra/rt/tux)