Pride of Jayabaya, Mas Abu dan Bunda Fey Kenalkan Tenun Bandar Khas Kota Kediri

berita | 05/12/2019

Pride of Jayabaya, yang menjadi tema dalam gelaran Dhoho Street Fashion ke-5 kali ini, disuguhkan dalam tampilan busana yang menarik oleh para desainer lokal maupun nasional dengan bahan dasar tenun khas Kota Kediri Tenun Ikat Bandar Kidul. Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar beserta Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abu Bakar dan Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak turut menyaksikan agenda tahunan ini yang bertempat di Hutan Kota Jayabaya, Kamis (5/12).

Bunda Fey sapaan Ketua Dekranasda Kota Kediri mengatakan sangat puas atas gelaran Dhoho Street Fashion ke-5 kali ini. Desainer yang diberi kesempatan oleh Dekranasda Kota Kediri untuk menampilkan karyanya juga menyuguhkan rancangan busana terbaiknya dan sesuai tema. Selain itu, beberapa desainer lokal Kota Kediri juga menampilkan rancangan busana terbaiknya seperti Mbak Nunung, Mas Khosim, dan siswa-siswi SMKN 3 Kediri. “Tadi banyak penonton yang bilang bahwa karya busana anak SMKN 3 Kediri beda gitu, kayak yang kita beli baju biasa sama yang mereka jahit kok beda. Karyanya bagus dan keren,”ujarnya.

Kedepan, Ketua Dekranasda Kota Kediri ini juga akan melibatkan melibatkan asosiasi perancang dalam acara Dhoho Street Fashion berikutnya. Hal ini bisa jadi runaway para asosiasi perancang untuk berlaga. “Mereka bebas berkreasi dan kita kasih panggung, karena suasana acara ini sangat berbeda dengan acara fashion show yang lain yang biasanya hanya di dalam gedung atau indoor saja, nah ini kita explore ruang terbuka hijau yang Pemerintah Kota Kediri miliki dan itu konsisten dilakukan dari dulu sehingga banyak potensi yang Kota Kediri punya bisa diangkat,” kata Bunda Fey.

Saat ditemui, Mas Abu sapaan Walikota Kediri juga menuturkan bahwa kagum atas gelaran Dhoho Street Fashion ke-5 ini. Karena banyak kreasi-kreasi busana baru yang ditampilkan oleh para desainer-desainer dan khususnya desainer lokal Kota Kediri. Siswa-siswi SMKN 3 juga memberikan kreasi busana yang menakjubkan dan lebih menarik dari tahun sebelumnya. 

“Kita lihat tadi rancangan busana para desainer yang ditampilkan, tenun yang digunakan tidak hanya kombinasi dua motif tenun tapi mungkin ada tiga sampai empat motif yang dikombinasikan. Kain tenun Kota Kediri itu bisa dibuat rancangan busana yang bagus dan yang jelas kain tenun itu keren dan handmade. Tenun itu bisa dipakai untuk semua kalangan seperti anak-anak, anak muda dan juga orang tua. Kalau dilihat tadi dipakai anak muda keren. Ini saya sangat kagum sekali kepada Dhoho Street Fashion ke-5 ini mudah-mudahan kedepan semakin bagus lagi dan semakin banyak yang berkolaborasi di acara ini. Mudah-mudahan acara ini terus berlanjut dan semakin banyak juga desainernya,” ungkap Abdullah Abu Bakar.

Sementara itu Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Timur mengatakan selamat kepada Dekranasda Kota Kediri yang diketahui oleh Ibu Ferry Silviana, Disperdagin Kota Kediri dan juga dukungan Pemkot Kediri dan Bapak Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. “Saya turut bangga menyaksikan karya wastra nusantara yang disajikan oleh para desainer ternama seperti Mas Priyo, Mas Didiet, Mbak Samira Bafagih dan tak ketinggalan juga para desainer lokal Kota Kediri Mas Khosim, Mbak Nunung dan putra-putri SMKN 3 Kediri,” ujarnya.

Lebih lanjut, Arumi menjelaskan bahwa kehadiran untuk menyaksikan Dhoho Street Fashion kali ini merupakan bentuk support karena dulu sesama seperjuangan di Dekranasda kabupaten/kota. Gelaran Dhoho Street Fashion tiap tahun selalu memberi warna baru dan berbeda walaupun busana yang ditampilkan tetap menggunakan kain tenun. Selain itu, selalu memberikan kesempatan pada anak SMKN 3 Kediri yang memang mengambil jurusan tata busana, dan memberikan kesempatan mereka untuk mendesain, menjahit, dan hasilnya luar biasa. Tenun ikat ini di berbagai daerah ada, namun tidak bisa dipungkuri bahwa terinspirasi dari tenun ikat yang asalnya dari Kediri. Karena tenun sendiri sebenarnya dibawa dari luar Jawa kemudian di Kediri inilah salah satu yang berhasil untuk membudidayakan dan menjadi salah satu sejarah. “Tenun ikat Kediri ini sudah bagus dan pertahankan, makin hari makin milenial dan beri kesempatan kepada semua lini, hari ini kita lihat anak SMKN 3 punya panggung dan sediakan desain untuk semua usia, baik buat anak-anak, remaja dan orang tua, terus warnanya berbeda dan dinamis,” ujar Arumi Bachsin Emil Dardak.

Perlu diketahui, dalam gelaran Dhoho Street Fashion ke 5 ini juga disuguhkan penampilan dari grup paduan suara Kediri Youth Voice dan Tari Jayabaya dari CK Dance serta special perform DJ Ari Wulu.

Hadir dalam acara ini, Forkopimda Kota Kediri, Ketua Dharma Wanita Provinsi Jawa Timur Gardjati Heru Thahjono, Kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, Guest Desainer Didiet Maulana, Priyo Oktaviano, Samira M Bafagih, serta desainer lokal Kota Kediri Luxecesar Boutique, Azzkasim Boutique, Numansa, dan siswa-siswi SMKN 3 Kediri. (ast/rt/sk/tux)