Sebagai wujud pembangunan infrastruktur bidang perumahan yang menjadi salah satu program prioritas presiden Joko widodo, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan membangun Rumah Susun (rusun) untuk para santri di Pondok Pesantren. Salah satu Rusun yang diresmikan tahun ini adalah Rusun Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Lirboyo.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar turut hadir sekaligus mendampingi Sekretaris Kabinet RI Pramono Anung Wibowo meresmikan rusun Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin bersama dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementrian PUPR Khalawi AH, Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak beserta Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin KH Mahrus, Sabtu (15/2/2020).
Proses pembangunan rusun Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin sendiri dilakukan selama 6 bulan dengan fasilitas terdiri dari 2 lantai dengan tipe kamar barak sebanyak 4 barak. Dengan kapasitas rusun mampu menampung sebanyak 88 santri.
Sekretaris kabinet RI Pramono Anung Wibowo dalam sambutannya mengatakan, Kota Kediri beruntung karena bisa kedatangan dua menteri yang menjadi andalan Presiden Jokowi. "Satu menteri PUPR, beliau ini terkenal dengan membuat jalan tol dari ujung ke ujung Jawa. InshaAllah akan selesai tahun 2022 dari ujung barat ke ujung timur bersama Menteri Perhubungan. Dua menteri inilah yang menjadi andalan Presiden. Karena pembangunan bandara, pembangunan pelabuhan diselesaikan oleh mereka berdua," urainya.
Pramono melanjutkan, rusun yang di bangun di lingkungan Pondok Pesantren ini nantinya diharapkan dapat dijadikan sarana dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. "Sebenarnya kekuatan pondok lirboyo itu bukan pada proses sekarang tapi kekuatan alumni yang menyebar ke seluruh Indonesia. Seperti kita ketahui saat ini Indonesia menjadi role model negara islam terbesar di dunia. Saya yakin kalau Ponpes Lirboyo ini ada dan berkembang terutama santrinya bisa menyebarkan ajaran-ajaran yang diterima selama di pondok lirboyo, maka masa depan Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Salah satu prioritas periode ke dua Pak Presiden adalah membangun sumber daya manusia. Indonesia tidak akan pernah bisa maju kalau kelompok mayoritasnya tidak maju. Maka membangun pondok pesantren adalah membangun Indonesia," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, KH Mahrus menyampaikan bahwa jumlah santri Pondok Pesantren sekitar 29.000. Ditambah lagi, para santri yang mondok, kebanyakan merupakan orang yang bisa dikategorikan kurang mampu. Hal ini tentu merepotkan bagi pondok sebab membutuhkan gedung, fasilitas. Dengan diresmikannya rusun, KH Mahrus berharap dapat bermanfaat dan apa yang dilakukan menjadi amal jariyah. (ncy/rt)