Untuk membentuk sosok pejabat administrator ideal yang memiliki kompetensi kepemimpinan dan manajemen kinerja yang baik, Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Kediri mengadakan Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA). Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar, Selasa (10/3) bertempat di Ruang Kilisuci Balaikota Kediri. Pelatihan ini dilaksanakan dengan pola kemitraan antara BKPPD Kota Kediri dengan Badan Pengembagan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur.
Dalam sambutannya, Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur, Aris Agung Paewai mengatakan selain melayani masyarakat dan melakukan kegiatan pemerintahan penting bagi seorang ASN untuk mereview dirinya. Yakni dengan melakukan pendidikan dan pelatihan. “Hilangkan hal formal yang merupakan prasyarat mengikuti PKA. Ambil hikmahnya yakni anda akan dicetak untuk menjadi kader-kader yang disipakan untuk menggantikan pimpinan dimasa yang akan datang. Dengan syarat bahwa inovasi, kerjasama, kompetensi, integritas menjadi syarat utama menjadi seorang pemimpin. Kalau bisa melakukan perubahan di OPDnya serta dapat melayani masyarakat. Maka keberhasilan di pendidikan ini akan jadi syarat utama,” ujarnya.
Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur juga menambahkan saat ini semua sedang mengalami dampak ekonomi yang menurun karena isu corona. “Tapi kita tidak boleh jatuh. Masyarakat tidak boleh terpuruk. Pemprov dan Pemkot harus bahu-membahu agar masyarakat tidak merasa dirugikan,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar memberikan pesan agar ASN dalam bekerja harus memenuhi indikator-indikator yang sudah dibuat dalam RPJM. Jadi semua akan lebih terarah. Apalagi Kota Kediri sudah di repositioning menjadi kota pendidikan, perdagangan, dan jasa. “Saya mengajak untuk membuat sistem yang baik di Kota Kediri. Jadi kota ini bisa mandiri dan arahnya lebih jelas lagi. Walaupun saat ini kita berada diera disruption tapi paling tidak kita sudah arahkan kota ini,” ujarnya.
Walikota Kediri menyampaikan para peserta PKA harus memahami tentang ilmu manajemen. Dimana dalam me manage ini dibutuhkan kompetensi. Dan sebagai seorang pemimpin harus bisa menjadi fasilitator, problem solver dan motivator yang baik. Apalagi kedepan, ASN juga dihadapkan pada tantangan yang besar. Tentu seorang ASN harus memiliki nasionalisme, kompetensi, dan teamwork yang baik. “Kita harus kerja secara hati-hati dan smart. Bekerja juga harus menggunakan data. Jadi kita biasakan untuk membaca data,” terangnya.
Terakhir, Walikota Kediri menekankan agar para ASN selalu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Kemudian ASN juga harus responsif terhadap permasalahan-permasalahn yang terjadi di masyarakat. “Indikatornya pelayanan, kecepatan dan ketetapan. Kalau ada aduan masyarakat harus segera direspon. Pasti nanti masyarakat akan senang,” pungkasnya.
PKA ini diikuti oleh 30 ASN, terdiri dari 2 orang kepala bagian di sekretariat daerah, 2 orang kepala bagian di sekretariat DPRD, 1 orang inspektur pembantu pada Inspektorat, dan 25 orang kepala bidang di OPD. Para ASN ini akan menjalani pelatihan mulai tanggal 10 Maret sampai 18 Juni bertempat di Kantor BKPPD Kota Kediri.
Hadir pula dalam kegiatan ini, Kepala OPD di lingkungan pemerintah Kota Kediri dan widyaiswara. (dra/sk)