Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengumumkan satu pasien PDP Kota Kediri meninggal dunia di RSUD Gambiran, Sabtu (9/5).
"Pasien warga Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren ini datang ke RS Gambiran pada 3 Mei untuk berobat, dari pemeriksaan didapatkan pasien ini dari klaster Tulungagung," kata Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar.
Karena dari klaster Tulungagung maka dilakukan rapid test. Ternyata rapid test nya negatif. Pasien ini datang dengan keluhan sesak nafas, batuk dan demam.
"Karena rapid test negatif, maka didiagnosa ODP, dan dirawat di ruangan biasa, ruang Pamenang. Kemudian setelah dirawat selama 6 hari, pada hari ini, 9 Mei, dokter yang merawat memerintahkan dilakukan rapid test ulang, dan ternyata hasilnya reaktif," tambahnya.
"Karena hasilnya positif statusnya dinaikkan PDP, dan harus dipindahkan ke ruang isolasi yang bertekanan negatif di RS Gambiran. Sambil menunggu proses pemindahan, kondisi pasien tiba-tiba memburuk dan kemudian meninggal dunia," jelasnya.
Pasien hari ini telah dimakamkan di Pemakaman Ngletih dengan protokol pemakaman Covid-19.
"Saya juga sudah memerintahkan Dinkes untuk melakukan tracing ke keluarga pasien yang berinteraksi dengan almarhum, akan kami lakukan rapid test" tegasnya.
Walikota juga meminta agar warga Kota Kediri semakin disiplin dan waspada terkait pandemi corona, jangan pernah meremehkan.