Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengecek kesiapan terkait penerapan era kenormalan baru atau new normal Kamis (4/6). Masjid Al-Khalid yang terletak di Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota, Kota Kediri menjadi tempat ibadah yang paling awal dicek kesiapannya.
Mengenakan peci, kemeja putih lengan panjang dan juga masker, Walikota Kediri berjalan menuju ke dalam Masjid. Sebelum memasuki dalam Masjid, terlebih dulu Walikota Kediri mencuci tangan menggunakan sabun serta dicek suhu tubuh oleh anggota Takmir Masjid Al-Khalid. Di dalam Masjid, Walikota Kediri langsung meninjau jarak antar jamaah yang telah diatur, lalu juga jarak pada tempat wudhu.
Walikota Kediri menyampaikan bahwa hal ini untuk melihat kesiapan Masjid di fase new normal. “Alhamdulillah pada hari ini saya bisa ke Masjid Al-Khalid ditemani Gus Ab, seluruh takmir dan juga Pak Ardi dari Kesra. Untuk mempersiapkan masjid-masjid karena kita tahu bersama masyarakat kita juga ingin sekali ke Masjid. Untuk beribadah dan berdoa dengan kapasitas yang tidak penuh. Jadi 50 persennya seperti sekarang ini dikasih batas-batas mana yang tidak boleh ditempati. Ini edukasi atau pembelajaran untuk masjid-masjid lain,” ujarnya.
Walikota Kediri menjelaskan untuk saat ini masjid yang berada di jalan besar belum diperbolehkan untuk buka. Ini untuk memudahkan takmir mendeteksi yang ikut sholat berjamaah membuka Masjid. “Untuk masjid yang ada di perlintasan jalan belum diperbolehkan. Nanti tetep ya kita ngurus ijinnya ke gugus tugas. Jadi seperti di Al-Khalid ini boleh karena kita tahu bersama yang sholat disini adalah warga-warga sekitar sini. Jadi semua bisa mendeteksi. Sembari membuka masjid juga mengetati dengan protokol kesehatan. Jangan lupa kalau ke masjid wajib bermasker, wudhu di rumah, bawa sajadah sendiri dari rumah dan jaga jarak. Kita harus saling mengingatkan. Kalau penuh langsung ditutup,” jelasnya.
Terakhir, Walikota Kediri meminta agar warga yang akan berjamaah untuk wudhu di rumah saja. Setelah sholat juga segera kembali ke rumah. “Jangan dulu salaman dan sementara jangan ada Sholat Jumat dulu. Karena kalau sekarang banyak orang yang mencari masjid yang ada Sholat Jumat. Nanti kita susah mendeteksinya. Ini nanti bukan berarti kita membolehkan. Tetap ada ijinnya ke gugus tugas dan nanti akan diberi ijin. Kita juga akan cek Masjidnya bagaimana karena sekarang kita memasuki fase beradaptasi,” pungkasnya.
Pada kesempatan ini Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri Abu Bakar Abdul Jalil meminta agar takmir-takmir menaati semua arahan yang telah diberikan oleh Walikota Kediri. “ Alhamdulillah pada hari ini Pak Wali telah memberikan arahan pada kita semua tentang pelaksanaan ibadah di masjid. Oleh karenanya apa yang tadi diarahkan oleh Pak Wali yang ketepatan di Masjid Al-Khalid ini ditaati. Pada umumnya pada takmir-takmir masjid di Kota Kediri. Sehingga dengan doa mudah-mudahan covid segera terselesaikan,” ujarnya. (sk/adi)