Forikan Jawa Timur yang diketuai oleh Arumi Bachsin Emil Dardak dan Forikan Kota Kediri yang diketuai oleh Ferry Silviana Abu Bakar melakukan kampanye Gemar Makan Ikan (Gemarikan) dan memberikan bantuan paket Gemarikan yang bertempat di Balai Penyuluh Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, Rabu (1/7). Acara ini dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Paket Gemarikan diberikan kepada 150 balita stunting dan warga kurang mampu yang ada di Kota Kediri dari Forikan serta Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. Isi dari paket yaitu sarden 2 kaleng, tuna kaleng 2 buah, 1 tas berisi olahan ikan beku sebanyak 10 buah dengan total berat 5 kg, masker 3 buah serta Ikan Nila 1 kg dan Ikan Gurami 1 kg yang dibeli dari pembubidaya ikan Kota Kediri. Ikan nila dan gurami dipilih dengan maksud agar pembudidaya ikan Kota Kediri mendapatkan pemasukan di era pandemi covid-19 ini.
Dalam sambutannya Ketua Forikan Jawa Timur Arumi Bachsin mengucapkan apresiasi untuk Kota Kediri, “Benar sekali tahun 2012 sempat paling bawah dan itu memang tidak kaget karena Kota Kediri ini adalah sebuah kota yang tidak ada lautnya, nah ikan itu tempat biasanya di laut. Jadi ketika angka konsumsi ikan per kapita per tahunnya itu biasanya wajar. Justru semakin tahun Kota Kediri ada peningkatan ini yang menjadi luar biasa. Di sebuah kota yang tidak ada lautnya tapi konsumsi ikannya bisa bagus bisa baik karena ikan sekali lagi biasanya banyak di laut tetapi tidak boleh lupa dengan ikan air tawar yang tidak kalah kandungan gizinya. Dan peningkatan konsumsi ikan ini sangatlah baik,” katanya.
Lebih lanjut, Ketua Forikan Jawa Timur Arumi juga menjelaskan alasan gemar makan ikan kencang sekali dikampanyekan, “Karena ada beberapa alasan yang pertama, ikan dibandingkan dengan produk protein lain yang paling mudah diserap oleh tubuh. Jadi tentu akan sehat. Maka dari itu Forikan sangat concern dengan stunting itu sendiri. Nah karena ikan memiliki kandungan protein yang tinggi, dan penyerapan yang mudah di dalam tubuh, untuk itu menjadi salah satu solusi untuk anak-anak keluar dari garis stunting. Kedua, ikan ini memiliki berbagai macam varian ada ikan semar, ada ikan macam-macam jenisnya. Mulai dari harga yang murah sampai dengan harga yang mahal. Ikan itu tidak selalu mahal ikan itu ada juga yang murah tetapi tidak boleh diremehkan kandungan gizinya,” tambahnya.
Terkait angka stunting di Jawa timur, Arumi Ketua Forikan Jawa Timur menyampaikan arahannya. “Anak-anak harus diberi makanan bergizi salah satunya yang mengandung protein. Kandungan protein, salah satunya dapat diperoleh dari ikan. Ikan juga mudah didapatkan dan harganya pun bervariasi. Hal ini juga menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun masyarakat luas,” Imbuhnya
Di era pandemi ini, Forikan Jawa Timur lebih giat lagi berkampanye makan ikan. “Dan justru ini yang kita ketahui Covid 19 akan menyerang imun kita atau menyerang daya tahan tubuh kita. Apalagi saat ini belum ada obatnya. Sampai hari ini yang saya tahu vaksinnya juga belum jadi atau mungkin belum ketemu sehingga kalau kita menunggu sampai ketemu dulu kelamaan. Jadi satu-satunya perjuangan tenaga medis kita di RS yang berusaha menyembuhkan pasien-pasien yang sudah terpapar Covid 19 adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh pasien tersebut bukan dengan cara mengobatinya karena obatnya belum ada. Terutama bagi teman teman yang lansia yang sudah 50 tahun ke atas, ikan merupakan salah satu sumber protein yang bermanfaat. Banyak sekali ada Omega 3, ada kalsiumnya yang sangat bagus untuk lansia dan sekali lagi kemenangan protein ini sangat mudah diserap oleh tubuh ketika sudah masuk ke seluruh organ tubuh. Kalau lansia kita kasih sumber protein yang sulit untuk diurai, daging dan sebagainya akan kasihan. Jadi lebih enak mencari salah satu sumber protein yang sangat mudah untuk diserap,” ujar Ketua Forikan Jawa Timur Arumi Bachsin.
Sementara itu Ketua Forikan Kota Kediri Ferry Silviana mengungkapkan harapannya. “Semoga adanya program Gemarikan ini dapat memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat Kota Kediri, agar tetap menjaga gizi keluarga untuk anak-anak dalam masa pandemi seperti ini. Masih lekat dalam ingatan saya tahun 2012, Kota Kediri ini ranking satu tingkat konsumsi ikannya dari bawah se-Provinsi Jawa Timur. Itu saya ingat sekali karena dalam setiap acara selalu disampaikan walaupun saat itu saya belum aktif sebagai ketua forikan. Alhamdulillah di 2015 kesini, kami sudah tidak jadi ranking paling bawah karena angkanya sudah melesat keatas,” ujarnya.
Lebih lanjut Ketua Forikan Kota Kediri Ferry Silviana yang juga Ketua TP PKK Kota Kediri ini menuturkan upaya terus akan dilakukan oleh Kota Kediri agar dapat meningkatkan angka konsumsi ikan walaupun kondisi masih dalam masa pandemi. Masih banyak balita-balita di Kota Kediri yang butuh konsumsi ikan. Selain itu, kampanye konsumsi dan asupan ikan juga harus terus digaungkan kepada masyarakat karena kalau tidak nanti pamornya akan kalah dengan konsumsi tahu.
Hadir dalam kampanye Gemarikan ini Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur yang diwakili Kepala bidang pengolahan dan pemasaran produk kelautan dan perikanan Nurwahidah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Enny Endarjati, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri Asri Andaryati, Sekretaris Dinas Sosial Kota Kediri Sugiarti, pengurus Forikan Kota Kediri, dan PKK Kota Kediri.