Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar turun langsung meninjau pelaksanaan proyek padat karya yang tengah berlangsung. Hari ini Rabu (30/9) Walikota Kediri didampingi Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Sunyata, Kepala Barenlitbang Kota Kediri Edi Darmasto, serta Camat dan Lurah setempat melihat langsung proses rehabilitasi saluran irigasi di tiga kelurahan. Padat karya ini dikerjakan oleh masyarakat setempat. Di Kelurahan Semampir rehabilitasi saluran irigasi sepanjang kurang lebih 1.100 meter dengan 22 pekerja. Kelurahan Dermo merehabilitasi saluran irigasi sepanjang 250 meter dengan 23 pekerja. Serta Kelurahan Tempurejo mengerjakan rehabilitasi saluran irigasi sepanjang 200 meter dengan 15 pekerja. Dalam kegiatan ini, Mas Abu juga menyerahkan rompi kerja, masker, serta sarapan pagi kepada para pekerja.
Walikota Kediri mengatakan peninjauan hari ini untuk memastikan agar proyek padat karya ini berjalan dengan baik. Proyek ini memang didesain untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi covid-19 ini. “Proyek ini yang mengerjakan masyarakat setempat yang ada kemungkinan masyarakat itu terdampak covid-19. Mungkin kerjaannya lagi nggak ada atau apa. Sehingga kami Pemerintah Kota Kediri memastikan program ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan desain serta konsep dari Pemerintah Kota Kediri. Nah dengan seperti itu maka daya beli masyarakat itu akan meningkat,” ujarnya.
Walikota Kediri mengungkapkan nantinya setiap kelurahan di Kota Kediri akan mengerjakan proyek padat karya. Dengan proyek ini roda perekonomian akan berputar khusunya di masa pandemi ini. Untuk penyelesaiannya sekitar 2 hingga 3 bulan. “Saya memiliki keyakinan sangat tinggi untuk menggerakkan perekonomian masyarakat. Jadi orang yang bekerja dibayar setiap minggunya bukan setiap bulan. Maka akan berdampak khususnya bagi warga kita yang ikut bekerja di proyek padat karya ini. Saya lihat ya sangat semangat sekali. Saya memiiki keyakinan bahwa hasilnya akan bagus,” ungkapnya.
Lebih lanjut Walikota Kediri menjelaskan, memang saluran-saluran banyak yang perlu dinormalisasi. Serta Pemerintah Kota Kediri akan terus memonitor kegiatan ini. “Monitoring kegiatan dalam anggarannya itu kita lakukan setiap tiga hari sekali. Penyerapannya sudah berapa itu kita monitor terus karena kita ingin memastikan bahwa uang dari APBD ini dibayarkan setiap minggu. Kalau per minggu berarti ada perubahan-perubahan yang signifikan di APBD. Jadi seperti itu progresnya akan saya cek, mungkin setengah bulan sekali nanti saya akan keliling tiap kelurahan kita cek semuanya nanti. Ini sudah ada tiga kelurahan yang saya cek jadi kurangnya ada 43 kelurahan lagi. Ini akan kita pastikan semuanya akan berjalan dengan desain yang sudah dibuat Pemda,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas PUPR Kota Kediri Sunyata menyampaikan sejauh ini untuk proyek padat karya berjalan lancar dan belum ada kendala. “ Insya Allah tidak ada kendala karena kita sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan kelurahan, dari LPMK, dari Pak Lurah dari perangkat juga. Jadi kelurahan semua terlibat di sini, mudah-mudahan ini semua lancar dan bisa menolong khususnya warga Kota Kediri yang terkena dampak pandemi ini. Kita selesai kira-kira pertengahan Desember harus sudah tuntas semua,” pungkasnya.
Sementara itu, Sadali salah satu pekerja dari Tempurejo mengatakan bersyukur dengan adanya program padat karya ini dan pekerjanya adalah warga setempat. Program ini dapat membantu perekonomian masyarakat yang saat ini terdampak covid-19. “Saya berharap pembangunan ini disamping saluran air ini lancar juga menguntungkan untuk petani. Ini yang pekerja bukan hanya lingkungan ini tetapi dari seluruh RT ada jadi rata. Mudah-mudahan kedepannya akan ada banyak proyek-proyek padat karya lagi kalau ini sudah selesai,” ujar pria berusia 52 tahun ini.