Pemimpin yang diharapkan oleh bangsa adalah pemimpin yang memiliki jiwa Pancasila. Karena Pancasila merupakan ideologi bangsa, sehingga nilai dan normalah yang menjadi landasan keyakinan dan cara berpikir untuk mencapai tujuan.
Sebagai sebuah pedoman untuk menjadi seorang pemimpin yang diharapkan oleh bangsa, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memaparkan hal itu saat menjadi salah satu narasumber dalam Seminar Nasional “Menjadikan Pancasila sebagai Dasar Pola Pikir Pemimpin Bangsa” yang diselenggarakan Universitas Brawijaya secara daring, Minggu (29/11).
“Sebagai pemimpin bangsa yang berjiwa Pancasila, pasti memiliki visi atau tujuan yang akan dicapai. Maka dari itu, seorang pemimpin harus memiliki lima karakteristik sebagaimana yang terkandung dalam sila Pancasila yaitu pertama beriman, yang kedua menjunjung tinggi hak orang lain, ketiga rasa nasionalisme yang tinggi, keempat mengedepankan musyawarah dalam tiap mengambil keputusan yang berdampak untuk banyak orang dan yang terakhir adalah adil,” kata Wali Kota Kediri.
Abdullah Abu Bakar Wali Kota Kediri juga mengatakan lantas bagaimana menjadi seorang pemimpin milenial di masa depan. Selain pemimpin pemimpin harus memiliki karakter sesuai dengan sila-sila Pancasila, pemimpin milenial di masa depan juga harus memiliki mindset digital, pendengar yang baik, adaptif, inovatif, inklusif bukan eksklusif, berani beda dan pantang menyerah. Maka dengan masih menjadi mahasiswa, harus banyak belajar, mencari banyak teman, berkegiatan positif termasuk berorganisasi, memiliki soft skill, belajar berbisnis serta jangan takut untuk bermimpi.
“Kesuksesan saya itu bukan atas dasar saya sendiri, tapi karena saya mau belajar dan memiliki kenalan yang banyak. Artinya saya punya teman yang banyak dan bisa membantu saya. Yang paling penting adalah restu dan doa dari orang tua. Saya juga menyampaikan kepada teman-teman jangan pernah takut untuk bermimpi. Boleh mimpi yang besar sekalipun jangan hanya mimpi yang remah-remah saja, karena ini belum telat untuk kalian. Kalau bisa mulai sekarang berpikir kira-kira akan membuat bisnis apa yang bisa dilakukan. Jika tidak suka bisnis, bisa belajar hal apapun. Belajar yang banyak, bila tidak tahu harus bertanya. Sehingga nanti jika kalian keluar dari kampus ini bagus, ketika kalian keluar dari kampus kalian memiliki kemampuan. Sehingga ketika kalian melamar pekerjaan dan ditanya banyak hal yang bisa dilakukan. Dan yang perlu ditekankan adalah kalian semua harus punya networking, jangan hanya punya teman dari daerahnya saja tapi juga harus punya teman dari luar daerah. Dan juga harus memiliki rasa percaya diri, jangan mau kalau sama orang yang ada di luar negeri,” pesan Wali Kota Kediri di akhir sesi seminar.
Seminar Nasional ini diikuti oleh lebih dari 200 peserta.