Vaksinasi tahap pertama yang dilakukan oleh Walikota Kediri, forkopimda, tenaga kesehatan dan tokoh agama telah sukses dan selesai dengan baik. Kali ini giliran pekerja publik, yang mendapatkan vaksinasi di tahap ke 2.
Pagi tadi, Kamis (25/2) 3 Kecamatan di Kota Kediri secara serentak melakukan vaksinasi pada seluruh pegawai kecamatan dan kelurahan.
Dimulai sejak pukul 9 pagi, para peserta vaksinasi sudah terlihat mengantri di tempat yang disediakan. Kepala Seksi Survalen dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Kediri, Yuni Ulfiah menjelaskan bahwa sebelum menerima vaksinasi, para peserta harus melewati beberapa proses yang sama seperti pada tahap 1.
Yang pertama proses pendaftaran dan verifikasi data. Jika data sudah sesuai, para calon penerima vaksin akan melakukan pengecekan kesehatan dan mendapatakan 16 pertanyaan. "Tahap pengecekan atau screening merupakan penentu apakah dapat menerima vaksin atau tidak," jelas Yuni.
Yuni juga menjelaskan bahwa ada sedikit perubahan pada 16 indikator pertanyaan bagi para peserta vaksinasi. Yang pertama jika pada tahap 1 ibu menyusui tidak boleh menerima vaksin, pada tahap 2 ini boleh. Jika pada tahap 1 tekanan batas hipertensi yang diperboleh 140/90, pada tahap 2 batas hipertensi yang diperbolehkan 180/110. Jika pada tahap 1 Diabet hba1c harus 111, sedangkan pada tahap 2 ini asalkan tidak ada gejala akut boleh mengikuti vaksinasi.
Setelah berhasil melalui proses ini, para penerima vaksin siap diinjeksikan vaksinasi. Dan dilanjutkan dengan observasi selama 30 menit dan pemberian sertifikat. Observasi ini bertujuan untuk memantau reaksi pasca vaksinasi.
Yuni menambahkan bahwa vaksinasi ini aman dan halal, jadi masyarakat tidak perlu takut. "Pada tahap 1 kemarin, saya juga menerima vaksinasi. Memang vaksinasi ini aman dan halal, serta tidak memiliki efek samping," terangnya.