Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengecek pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 terhadap pedagang pasar di dua titik lokasi, yaitu di Kelurahan Banjaran dengan sasaran pedagang Pasar Banjaran dan di Kecamatan Mojoroto dengan sasaran pedagang Pasar Bandar, Kamis (4/3). Wali Kota Kediri didampingi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kediri Alfan Sugiyanto, Kepala PD Pasar Ikhwan Yusuf, Camat Mojoroto Bambang Trilasmono dan Lurah Banjaran Rohmat Setyo Rianto.
Setiba di lokasi, Wali Kota Kediri menjelaskan pedagang di pasar menjadi sasaran vaksinasi karena pasar merupakan salah satu tempat yang beresiko menularkan virus covid-19. Pasar menjadi tempat bertemunya banyak orang dari berbagai wilayah dan tidak jarang mengakibatkan kerumunan. Vaksin hari ini menyasar 360 pedagang di Pasar Bandar, 250 pedagang di Pasar Banjaran, dan 52 karyawan PD Pasar.
Menurut Abdullah Abu Bakar, di kota Kediri pasar merupakan salah satu tempat yang beresiko karena pernah ada penularan Covid-19 di pasar. Saat meninjau vaksinisasi untuk pedagang pasar dan pegawai PD Pasar, Wali Kota Kediri menyampaikan harapannya. “Mudah-mudahan kalau pasar sudah divaksin, inshaAllah akan jauh lebih aman pasar-pasar kita. Mudah-mudahan dengan seperti ini maka inshaAllah akan cepat pulih,” harapnya.
Ditambahkan Wali Kota Kediri, sebelum menerima vaksin, para pedagang terlebih dahulu didata dan harus menjalani skrining kesehatan. Tidak hanya pedagang dari Kota Kediri, bahkan pegadang yang berasal dari luar kota pun juga menerima vaksin. “Satu hari selesai pelaksanaannya. Datanya langsung kita upload disini karena pasar disini uniknya para pedagang berasal dari Kabupaten Kediri atau luar Kabupaten Kediri, bahkan ada dari Nganjuk juga. Sehingga tadi saya sudah sampaikan dan diedukasi oleh teman-teman dari Puskesmas bahwa nanti kalau di desanya ada vaksin nggak boleh divaksin lagi. Jadi dia nanti akan dapat sertifikat dan menunjukkan sertifikat itu. Walaupun ada pedagang yang dari luar Kota Kediri, mereka tetap divaksin karena kerjanya di pasar yang ada di Kota Kediri dan menjadi tanggungjawab dari Pemerintah Kota Kediri. Pun juga sebaliknya nanti ada warga Kota Kediri yang bekerja di luar Kota Kediri, itu nanti akan menjadi tanggungjawab pemerintah yang ada di luar Kota Kediri,” jelasnya.
Sementara itu, Kandarianto yang sehari-hari berdagang sembako di Pasar Banjaran mengatakan setelah menerima vaksin, tidak ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami. Walaupun usianya sudah lansia, dirinya tetap merasa sehat dan bugar. “Setelah divaksin saya nggak merasakan apa-apa. Segar, bugar, tidak nyeri dan tetap sehat. Terima kasih banyak kepada panitia dan terutama pak Wali Kota Kediri. Vaksin ini aman dan tidak mengandung efek yang lainnya. Saya mengalami sendiri karena saya lanjut usia tidak muda seperti yang lainnya,” ujar pedagang yang lahir tahun 1950 ini.