Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Kediri harus menghadirkan koperasi yang berbasis teknologi dan sistem informasi. Hal itu ditekankan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat memberikan sambutan dan arahan pada acara Pengukuhan Pengurus Dekopinda Kota Kediri masa jabatan 2020–2025, Sabtu (13/3) bertempat di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri. Pengurus Dekopinda Kota Kediri dikukuhkan langsung oleh Ketua Dekopinwil Jatim Slamet Sutanto.
Wali Kota Kediri menyampaikan saat ini bonus demografi sedang terjadi di Indonesia. Bahkan di Kota Kediri anak-anak muda atau yang biasa disebut milenial jumlahnya mencapai lebih dari 65 persen. Agar koperasi tidak ditinggalkan, maka koperasi juga harus melek teknologi. Selain itu koperasi juga harus megedukasi milenial agar nantinya milenial yang belum bankable akan bergabung ke koperasi dengan berbagai kemudahannya. “Mungkin koperasi harus memakai aplikasi atau memiliki pencatatan yang bagus. Anak-anak sekarang tidak punya pola pikir manual, point of view mereka langsung ke digital. Makanya di sini saya mengajak rekan-rekan Dekopinda Kota Kediri harus punya program untuk mengubah sedikit demi sedikit. Perubahannya harus berprogres,” ujarnya.
Kemudian Wali Kota Kediri juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Kediri memiliki program pendirian koperasi di setiap RW untuk mengurangi rentenir. Koperasi ini dapat menjadi urat nadi perekonomian. Untuk itu, Dekopinda harus memiliki program-program yang bagus. “Kota Kediri ini bertumpu pada perdagangan, jasa, pendidikan. Oleh karena itu kita harus mendirikan koperasi RW. Kita punya program di RT-RT kalau program itu jalan nanti pinjamnya bisa di koperasi RW. Dekopinda harus tahu bagaimana cara mematchkan ini. Kita dari pemda akan bantu,” ungkapnya.
Terakhir, Wali Kota Kediri berpesan agar Dekopinda Kota Kediri terus berkolaborasi untuk memanfaatkan perekonomian di Kota Kediri. Memang saat ini, perekonomian sedang terguncang oleh pandemi Covid-19. Namun, semua harus bersiap untuk kembali membangkitkan perekonomian. “Saya berharap koperasi jadi ujung tombaknya. Kita bisa ambil positioning. Kalau mungkin tahun lalu positioningnya Dekopinda kurang bagus, maka tahun berikutnya silahkan duduk bersama untuk merepositioning dan kita evaluasi bersama. Terima kasih kepada pengurus yang lama. Tongkat estafet sudah diberikan ke pengurus baru. Kita tidak lagi beradu pendapat kita harus berkolaborasi,” pungkasnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Dekopinwil Jatim Slamet Sutanto. Menurutnya, salah satu tantangan yang harus dihadapi Dekopinda adalah melakukan transformasi digitalisasi. “Di tengah era globalisasi dampak pola pikir masyarakat luar biasa berubah. Koperasi harus cepat berubah. Kalau tidak koperasi ini akan tenggelam,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dekopinda masa jabatan 2020–2025 Firdaus, menuturkan bahwa Dekopinda Kota Kediri siap bekerjasama dan berkolaborasi untuk membantu pemerintah dalam membangun kesejahteraan serta kejayaan koperasi di Kota Kediri. Ada beberapa langkah yang akan dilakukan oleh Dekopinda Kota Kediri di tahun pertama periode kepengurusan ini. Pertama, mereposisi aspek-aspek yang menjadi titik lemah Dekopinda baik personal maupun kesekretariatan. Kedua, meningkatkan kualitas kemampuan perkoperasian para pimpinan Dekopinda melalui pembekalan. Ketiga, menginventarisasi keanggotaan Dekopinda. “Mari kita menyongsong kolaborasi antara kita Dekopinda, gerakan koperasi dan Pemerintah Kota Kediri untuk memasyarakatkan koperasi di Kota Kediri. Tentunya menyejahterakan masyarakat Kota Kediri,” jelasnya.
Berikut Kepengurusan Dekopinda Kota Kediri masa jabatan 2020-2025. Ketua Firdaus, Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan Ratna Widiastuti, Ketua Komite Pembinaan Kelembagaan Koperasi Candra Jaya, Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Sigit Prasetyo, Ketua Komite Pendidikan Perkoperasian Yuli, Ketua Bidang Advokasi dan Sosialisasi Satria Sani, dan Ketua Komite Advokasi Perkoperasian Edi Suwarno.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinkop UMTK Kota Kediri Bambang Priyambodo, Penasehat Dekopinda Kota Kediri, Pengurus Dekopinda Kota Kediri dan undangan yang hadir secara virtual melalui zoom.