Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meninjau langsung pemberian vaksin dosis pertama untuk para pengemudi taksi dan ojek online di Balai Kota Kediri, Senin (5/4). Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Kediri juga terlihat menyapa dan berbincang dengan beberapa pengemudi taksi dan ojek online. Data dari Dinas Kesehatan Kota Kediri, ada 150 pengemudi taksi dan ojek online yang menerima vaksinasi. Mereka sudah mendatangi Balai Kota Kediri sejak pagi dan antri di atas kendaraan masing-masing. Berbeda dari sebelumnya, semua tahapan vaksinasi kali ini dilakukan dengan sistem drive thru mulai dari pendaftaran, skrining, vaksinasi dan observasi.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat ditemui mengatakan, tujuan diberikan vaksinasi dengan sasaran pengemudi taksi dan ojek online yaitu untuk meminimalisir resiko penularan virus Covid-19. Hal ini dikarenakan pekerjaan mereka yang setiap harinya harus bertemu dan kontak erat dengan banyak orang. “Kita memberikan vaksinasi ini kepada pengemudi ojek dan taksi online karena mereka melakukan pelayanan. Jadi mereka juga setiap harinya sering bertemu dengan masyarakat. Artinya mereka juga memiliki resiko terpapar dan memaparkan yang sangat tinggi sekali. Divaksin dengan sistem drive thru agar mereka tidak berkerumun. Kalau drive thru kan mereka bisa sendiri-sendiri, dan setelah observasi bisa langsung meninggalkan tempat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wali Kota Kediri menambahkan, pengemudi taksi dan ojek online tidak semuanya berasal dari Kota Kediri, namun juga dari luar Kota Kediri. Kendati demikian, Pemerintah Kota Kediri tetap memfasilitasi dan memberikan vaksinasi mengingat wilayah kerja mereka berada di Kota Kediri. “Ini kebetulan yang kerja di Kota Kediri bukan hanya warga kota saja, tapi juga ada dari luar seperti Kabupaten Kediri dan Nganjuk. Tapi dia mencari nafkahnya di Kota Kediri sehingga dia bertemunya dengan warga Kota Kediri,” jelasnya.
Wali Kota Kediri juga menyampaikan update realisasi data masyarakat Kota Kediri yang sudah menerima vaksin. “Di Kota Kediri data per 3 April 2021 sudah ada 22.000 orang yang divaksin. Jumlah itu sudah termasuk lumayan banyak yang divaksin, sehingga Kota Kediri memperoleh peringkat lima se-Jawa Timur,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima mengatakan, karena sistem drive thru baru pertama kali dilakukan, pihaknya mengungkapkan ada sedikit kendala di lapangan, namun hal itu bisa diatasi dengan baik. “Memang ada beberapa kendala kalau drive thru salah satunya adalah proses skrining karena terkadang kalau diproses di kendaraan petugasnya harus berbicara dengan suara yang keras jadi tidak senyaman seperti di meja biasa. Tapi dengan drive thru ini inshaAllah mudah-mudahan proses vaksinasi bisa lebih cepat lagi di Kota Kediri sehingga pencapaian sasaran seluruh masyarakat Kota Kediri lebih cepat selesai. Nanti akan dievaluasi, kalau memang secara drive thru bisa lebih efektif dan efisien mungkin akan kita drive thru kan untuk semua sasaran,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Kepala Dinas Kominfo Apip Permana dan Kepala Satpol PP Eko Lukmono Hadi.